Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok, Jawa Barat, menargetkan perolehan pajak bumi bangunan pedesaan dan perkotaan (PBB-P2) pada 2023 mencapai Rp385 miliar.

"Kenaikannya mencapai Rp9 miliar, dibanding dengan tahun 2022 sebesar Rp376 miliar," kata Kepala BKD Kota Depok Wahid Suryono di Depok, Jabar, Rabu.

Selain PBB-P2, ujar dia, kenaikan target juga untuk penerimaan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) menjadi Rp476 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 468 miliar.

"Setiap tahunnya memang selalu ada kenaikan target dan kami harus berupaya agar mencapai target yang telah ditetapkan," jelasnya.

Baca juga: Pemkot Depok targetkan pendapatan daerah tahun 2023 sebesar Rp1,297 triliun
Baca juga: Realisasi PAD sembilan objek pajak Depok lampaui target selama 2022

Menurut dia, pada 2022, realisasi PBB-P2 sampai 28 Desember 2022, yaitu Rp378 miliar atau 100,41 persen. Sedangkan, BPHTB yaitu Rp517 miliar atau 110,43 persen.

"Kami selalu optimistis raihan PBB maupun BPHTB bisa over target seperti tahun-tahun sebelumnya. Mudah-mudahan dapat terealisasi," ujarnya.

Wahid juga menjelaskan untuk pendapatan asli daerah ditargetkan pada tahun 2023 sebesar Rp1,297 triliun atau naik dari tahun 2022 yang sebesar Rp1,222 triliun.

"Kami tentunya optimistis target tersebut bisa tercapai dengan kerja keras," ujarnya.

Baca juga: Pajak BPHTB Depok jadi penyumbang PAD terbesar pada 2022

Wahid juga optimistis target tercapai karena saat ini dunia usaha mulai bergairah lagi, pascapandemi tahun lalu. Selain itu, BKD juga telah menyiapkan langkah-langkah untuk pencapaian target pendapatan daerah di tahun 2023.

"Kami rumuskan langkah dan kebijakan yang akan diambil. Hal ini dilakukan juga sebagai intervensi program pemulihan ekonomi nasional (PEN)," ungkapnya.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023