Bekasi (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bekasi, Jawa Barat, Rahmat Effendi mendatangi Rumah Sakit St Elisabeth, Minggu siang, pascakericuhan antara manajemen dan keluarga pasien terkait dugaan penggunaan vaksin palsu pada Sabtu malam.

"Saya hanya mau mengklarifikasi secara langsung apa yang menjadi pemicu dari kericuhan semalam," katanya.

Kedatangan Rahmat pad pukul 13.00 WIB disambut oleh Direktur Utama RS St Elisabeth Kota Bekasi Antonius Yudianto.

Rahmat datang hanya bersama seorang staf, tanpa membawa serta unsur perwakilan instansi terkait.

Dia mengaku sangat menyayangkan kericuhan dalam agenda audiensi ratusan keluarga pasien dengan Direktur Utama RS Elisabeth Kota Bekasi.

"Pemkot Bekasi saat ini masih melakukan penelusuran terkait vaksin palsu ke seluruh rumah sakit. Kalau ternyata situasinya semakin memanas, itu adalah ranah hukum yang akan menyelesaikan," katanya.

Rahmat juga berpesan kepada seluruh manajemen rumah sakit yang kini tengah berpolemik terkait vaksin palsu untuk mengedepankan komunikasi yang baik kepada pasien.

"Kepada pasien yang merasa dirugikan silakan menyelesaikannya melalui musyawarah untuk mufakat," katanya.

Seusai berbincang dengan wartawan, Rahmat bersama dengan Antonius menuju ruang audiensi untuk melakukan pertemuan secara tertutup.

Kericuhan di RS St Elisabeth pada Sabtu malam terjadi karena para orang tua pasien tidak memperoleh klarifikasi secara otentik dari rumah sakit.

Manajemen menolak menunjukan data otentik terkait penggunaan vaksin palsu berupa faktur pembelian vaksin asli, nama pasien yang menjalani vaksin dalam rentang waktu 2006 hingga 2016 dan sejumlah administrasi lainnya.

Keluarga pasien memvisualisasikan kekesalannya dengan cara membanting meja direksi di ruang audiensi.

Kasus tersebut saat ini dalam penanganan Kepolisian Sektor Bekasi Timur.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016