Bogor (Antara Megapolitan) - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berkomitmen untuk menjadi pabrik yang ramah lingkungan, dengan terus menjaga produksi semen agar tidak mencemari lingkungan sekitarnya.

"Indocement membuktikan tidak semua pabrik semen mencemari lingkungan sekitarnya, produksi semen yang kita lakukan selalu mengedepankan proses yang ramah lingkungan," kata Direktur Utama PT Indocement Tbk Christian Kartawijaya, dalam kegiatan halal bihalal dengan awak media di Bogor, Sabtu.

Ia mengatakan, dalam memproduksi semen Indocement memiliki standarisasi serta teknologi yang ramah lingkungan. Limbah pabrik yang dihasilkan dari pengolahan semenpun diolah sedemikian rupa tidak mencemari lingkungan sekitar.

Menurutnya, Indocement menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang berhasil menyelesaikan proyek mekanisme pembangunan bersih berupa proyek bahan bakar serta bahan baku alternatif untuk mengurangi emisi karbondioksida pada proses produksi.

Dari kesungguhan tersebut secara nyata Indocement berhasil mengurangi emisi tersebut dan telah diakui oleh dunia internasional dan menjadi perusahaan pertama di Asia Tenggara mendapat "Certified Emission Reduction" pada 2005.

Ia mengatakan Indocement telah menerapakan nilai ambang batas debu sebesar 60 miligram per meter kubik untuk seluruh kompleks pabriknya. Angka 25 persen tersebut lebih rendah dibandingkan dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mencapai 80 mg/m3.

Selain itu, penggunaan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan berupa cangkang sawit dan serbuk gergaji dapat menurunkan emisi CO2. Indocement juga menggunakan teknologi terbaru pada pabriknya berupa "bag filter" yang sudah diaplikasi pada pabrik di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

"Kebohongan besar kalau ada pabrik semen, maka merusak lingkungan, air habis dan kami tidak pernah menambang yang ada mata airnya," kata dia.

Komitmen Indocement untuk terus mewujudkan perusahaan yang ramah lingkungan didukung dengan program pertanggungjawaban sosial perusahaan yang salah satunya pembinaan kampung peduli lingkungan, dan sekolah Adiwiyata Mandiri.

"Setiap tahun dana CSR yang disalurkan Indocement sebesar Rp10 sampai Rp12 miliar. Dana ini disalurkan untuk pembinaan 12 desa binaan terutama di pabrik Citereup," katanya.

Program lainnya, Indocement mengembangkan Sekolah Tukang Semen Tiga Roda (SETARA) yakni mencetak tenaga ahli konstruksi bangunan bersertifikat yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Kontruski (LPJK).

"Kami menargetkan tahun 2020 ada 10.000 tukang. Sudah dimulai sejak Februari 2015 hingga kini sudah ada 1.000 tukang SETARA yang kita hasilkan," kata Christian. (Ant).

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016