Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat tahun ini berupaya mengoptimalkan pekerjaan fisik pada aliran air melalui sejumlah upaya guna mencegah terjadi musibah banjir di daerah itu.

Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi Henri Lincoln mengatakan pekerjaan normalisasi sungai masih menjadi andalan pemerintah daerah sebagai salah satu cara mengantisipasi banjir.

"Kami masih melakukan normalisasi di sejumlah sungai mengingat anggaran yang dialokasikan tidak terlalu besar," katanya di Cikarang, Selasa.

Dia mengatakan pekerjaan normalisasi sungai ini terbantu oleh program pemerintah pusat melalui balai besar wilayah sungai yang melaksanakan kegiatan di aliran-aliran sungai yang relatif besar.

Baca juga: DLH Bekasi lakukan aksi bersih-bersih sampah di Sungai Cikarang Hilir

"Karena sungai-sungai besar memang menjadi kewenangan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) jadi kita terbantu baik secara pekerjaan maupun penganggaran," katanya.

Pihaknya juga melakukan pekerjaan fisik berbentuk program padat karya dengan prioritas pembangunan serta pemeliharaan saluran air atau drainase khususnya di wilayah permukiman dan komplek perumahan warga.

Pemerintah daerah menggandeng aparatur desa dan masyarakat setempat untuk melaksanakan pekerjaan ini. Selain upaya mencegah banjir di kawasan perumahan, kegiatan ini sekaligus memberikan manfaat ekonomis bagi warga.

Baca juga: DLH Bekasi bersihkan sampah sumbat Kali Sepak area Tol Cibitung-Cilincing

"Program padat karya juga bermanfaat untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Kami yang alokasikan anggaran sedangkan masyarakat menjadi tenaga kerjanya," ucap dia.

Henri mengaku program padat karya sudah pernah diluncurkan pada akhir tahun 2022 yang dipusatkan di Desa Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan dengan pembiayaan sebesar Rp95 juta per titik kegiatan.

"Tahun ini sasaran desa lebih banyak lagi namun kegiatan utama tetap fokus pengendalian banjir dengan membersihkan drainase dan saluran-saluran air lain juga kegiatan serupa menyesuaikan kebutuhan masing-masing desa," katanya.

Baca juga: Pemkab Bekasi angkut 130 ton sampah dari empat sungai cegah banjir

Sementara itu, Kepala UPTD Wilayah II Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Sumardi mengatakan pihaknya terus memaksimalkan pekerjaan pengangkutan sampah pada saluran-saluran air yang berpotensi menyebabkan banjir.

"Curah hujan saat ini memang tidak setinggi akhir tahun lalu namun kami tetap berusaha menjaga kebersihan lingkungan. Salah satu penyebab banjir di Kabupaten Bekasi ini bukan volume air yang tinggi melainkan saluran air yang tersumbat sampah," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023