Banjir yang melanda sejumlah daerah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tidak hanya berdampak pada pemukiman penduduk, persawahan seluas 3.489 hektare juga mengalami puso akibat terendam air dalam waktu lama.

Ribuan hektare sawah yang puso tersebar di sejumlah kecamatan. Mulai dari Kecamatan Jati, Mejobo, Kaliwungu, Jekulo, dan Undaan, kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Didik Tri Prasetya melalui Kasi Tanaman Pangan Arin Nikmah di Kudus, Minggu.

Sawahyang tergenang akibat banjir pada awal Januari 2023 mencapai 3.756 hektare, namun yang mengalami gagal panen seluas 3.489 hektare.

Akibat puso, potensi kerugian  berkisar Rp50,1 miliar, dihitung berdasarkan umur tanaman. Untuk tanaman 1-45 hari setelah tanam (HST) nilai kerugian per hektare berkisar Rp7,5 juta.

Sementara itu tanaman padi di atas 45 HST,  potensi kerugiannya berkisar Rp15 juta per hektare.

"Penghitungan potensi kerugian tersebut merupakan rata-rata karena varian umur tanaman padi yang puso bervariasi," ujarnya.

Baca juga: IPB miliki 107 varietas padi unggul dan tanaman pengganti gandum untuk tingkatkan produktifitas

Baca juga: Mentan puas atas produksi padi saat panen di wilayah Karawang

 

Pewarta: Akhmad Nazaruddin

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023