Bekasi, 23/7 (ANTARA) - Sejumlah Produsen tahu yang tergabung dalam Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia tingkat Kota Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan tingginya kenaikan harga bahan baku kacang kedelai.

"Harga kacang kedelai impor yang biasa kita pakai sebagai bahan baku produksi tahu saat ini sudah naik dari Rp670 ribu per kuintal menjadi Rp800 ribu per kuintal," ujar pengurus KOPTI Kota Bekasi, Neneng Romdoni, di Bekasi, Senin.

Menurut dia, kenaikan harga tersebut terjadi sejak sebulan terakhir dengan kenaikan harga rata-rata setiap sepekan sekali. Bahan baku kedelai diperoleh dari pedagang perseorangan di kawasan Pasar Baru Bekasi Timur.

"Kalau zaman dulu, bahan baku tahu kami masih disuplai dari Badan Urusan Logistik (Bulog). Namun sejak dihentikan pasokannya, banyak anggota kami yang mati suri dan sebagian yang masih aktif membeli dari pedagang di perseorangan," katanya.

Produksi tahu rumahan milik Neneng berlokasi di Jalan Melati Raya RT 01/RW 01, Kelurahan Bekasi Jaya, Bekasi Timur, dengan nama pabrik tahu Al Ishlah.

"Sekali belanja kacang kedelai sebanyak 1 ton untuk produksi selama 1 minggu. Jelas kenaikan harga ini sangat menyulitkan kami," katanya.

Kenaikan harga itu, kata dia, selain memperbesar pengeluaran bahan baku juga menyebabkan kerugian di kalangan pedagang tahu yang terpaksa harus memperkecil ukuran tahu agar tetap bisa berjualan.

Tahu Al Ishlah diproduksi oleh sekitar empat karyawan dan didistribusikan hanya kepada 30 pedagang gorengan yang biasa mengkal di 12 kecamatan setempat.

"Kita bisa saja produksi, tapi tidak bisa menjual. Kalau dipaksa membuat, ukuran akan diperkecil, dampaknya pedagang akan kehilangan pelanggan," katanya.


Andi F

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012