Petenis tunggal putra asal China, Shang Juncheng, menjadi orang pertama dari Negara Tirai Bambu yang berhasil membuat sejarah baru memenangi pertandingan babak utama Australian Open, Senin.
Shang yang baru berusia 17 tahun, menjadi petenis termuda di antara peserta putra di Grand Slam pembuka tahun ini.
Ia menumbangkan petenis Jerman Oscar Otte 6-2, 6-4, 6-7 (2/7), 7-5 dalam pertandingan di Melbourne Park selama hampir tiga jam.
Ia lolos ke putaran kedua untuk bertemu pemenang antara unggulan ke-16 dari AS Frances Tiafoe dan petenis Jerman lainnya, Daniel Altmaier.
"Anda tahu, kami memiliki pemain-pemain yang sangat bagus di kelompok putri tetapi belum ada nama besar di putra," kata Jerry, panggilan akrab Shang, sebagaimana dikutip kantor berita Prancis AFP.
Shang juga mencatat beberapa pencapaian pribadi, meraih kemenangan tingkat tur pertamanya dalam empat kali percobaan.
"Sepanjang pekan ini berbeda bagi saya, memainkan Grand Slam pertama saya, setiap hari saya sangat gugup di lapangan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Shang yang baru berusia 17 tahun, menjadi petenis termuda di antara peserta putra di Grand Slam pembuka tahun ini.
Ia menumbangkan petenis Jerman Oscar Otte 6-2, 6-4, 6-7 (2/7), 7-5 dalam pertandingan di Melbourne Park selama hampir tiga jam.
Ia lolos ke putaran kedua untuk bertemu pemenang antara unggulan ke-16 dari AS Frances Tiafoe dan petenis Jerman lainnya, Daniel Altmaier.
"Anda tahu, kami memiliki pemain-pemain yang sangat bagus di kelompok putri tetapi belum ada nama besar di putra," kata Jerry, panggilan akrab Shang, sebagaimana dikutip kantor berita Prancis AFP.
Shang juga mencatat beberapa pencapaian pribadi, meraih kemenangan tingkat tur pertamanya dalam empat kali percobaan.
"Sepanjang pekan ini berbeda bagi saya, memainkan Grand Slam pertama saya, setiap hari saya sangat gugup di lapangan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023