Sukabumi (Antara Megapolitan) - Tingkat hunian hotel di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencapai 80 persen pada H+3 Idul Fitri 1437 Hijriah.

"Jumlah ini akan terus meningkat karena wisatawan yang datang khususnya ke objek wisata di Kabupaten Sukabumi terus meningkat dan kamar pun sudah hampir terisi seluruhnya," kata Ketua PHRI Kabupaten Sukabumi Dadang Hendar di Sukabumi, Sabtu.

Menurutnya, mayoritas penyewa kamar hotel ini berasal dari luar Sukabumi seperti Jabodetabek, Bandung dan beberapa daerah lainnya. Diperkirakan puncak hunian hotel akan terjadi pada Sabtu sore, bahkan hingga kini pelayan pun terus sibuk memberikan pelayanan kepada para tamu yang sudah memesan kamar hotel.

Kebanyakan wisatawan yang datang ke objek wisata memilih ke laut, namun untuk hotel yang berada di pegunungan pun informasinya terus dipenuhi oleh penyewa kamar. Untuk melayani para tamu setiap hotel sudah memiliki cara pelayanan dan hiburan tersendiri agar para tamu tetap nyaman.

Bahkan, tidak hanya hotel banyak wisatawan yang juga menyewa rumah warga yang tinggal di sekitar objek wisata karena kamar hotel sudah hampir terisi penuh. Dan untuk pengamanan, pihaknya berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

"Hampir setiap libur lebaran, Kabupaten Sukabumi menjadi tempat tujuan wisata apalagi daerah ini memiliki objek wisata alam baru yakni Geopark Ciletuh yang bisa menarik kedatangan wisatawan," tambahnya.

Di sisi lain, Dadang memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian yang berhasil menertibkan dan menangkap para preman yang mengganggu aktivitas wisatawan dengan melakukan pungutan liar (pungli) yang bermodus mencuci kendaraan pelancong dan mengenakan tarif parkir yang tinggi.

Tindakan tegas ini sangat membantu pihaknya dan memberikan rasa aman bagi para wisatawan yang ingin menghabiskan masa libur lebaran di Kabupaten Sukabumi.

Sebelumnya, jajaran Polres Sukabumi menangkap 19 orang yang melakukan pungli kepada wisatawan yang tengah belibur di objek wisata laut Palabuhanratu. Modus yang dilakukan kawanan preman ini yakni dengan cara mencuci mobil wisatawan tanpa seiizin pemiliknya.

Selain itu, oknum ini juga ditangkap karena sudah meresahkan wisatawan seperti dengan cara menetapkan tarif parkir yang tinggi, bahkan jika ada wisatawan yang menolak membayar maka kendaraannya ditahan sebelum membayar tarif yang sudah ditentukan.

"Tindakan tegas ini kami lakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para wisatawan yang tengah berlibur. Wisatawan pun jangan takut atau khawatir untuk melapor kepada kami jika menjadi korban pungli atau pemerasan," kata Kapolres Sukabumi, AKBP M Ngajib.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016