Pembangunan proyek revitalisasi tahap II Stasiun Manggarai, Jakarta, yang telah dimulai beberapa tahun lalu masih membutuhkan waktu penyelesaian dua hingga tiga tahun dalam pengerjaannya.

Presiden Jokowi memperkirakan proyek revitalisasi II Stasiun Manggarai bakal kelar pada 2024-2025 dan menjadi stasiun sentral dan terintegrasi  yang melayani penumpang menggunakan KRL Commuter Line, kereta jarak jauh, dan kereta bandara, dengan 18 jalur rel aktif.

Presiden saat meresmikan penyelesaian revitalisasi tahap I Stasiun Manggarai, di Jakarta, Senin, mengatakan, pengerjaan revitalisasi tidak bisa cepat karena per hari hanya ada waktu empat jam pada tengah malam hingga dinihari, lantaran stasiun tetap beroperasi selama 18 jam melayani transportasi masyarakat pengguna KRL Commuter Line dan kereta bandara.

"Itu problem pembangunan di Manggarai," katanya. 

Kelak saat proyek revitalisasi tahap II Stasiun Manggarai usai, stasiun ini akan memiliki 18 jalur rel aktif. Saat penyelesaian proyek revitalisasi tahap I, Stasiun Manggarai memiliki tambahan tujuh jalur menjadi 14 jalur kereta terdiri atas 10 jalur kereta api bawah (on grid) dan empat jalur kereta api layang (elevated).

Selain itu Stasiun Manggarai bakal dilengkapi dengan area tunggu lebih luas untuk mendukung mobilitas penumpang. Stasiun Manggarai kini melayani 1.081 perjalanan KA setiap hari.

Menurut Jokowi, pengembangan stasiun dengan bertambahnya jalur kereta menjadi sangat penting untuk meningkatkan frekuensi dan headway perjalanan kereta api, meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat dari Jakarta ke kota-kota penyangga lainnya dan sebaliknya. Revitalisasi Stasiun Manggarai juga memudahkan masyarakat menuju Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) melalui kereta api bandara, serta memudahkan penggunaan transportasi umum karena terintegrasi dengan TransJakarta, ojek daring, bajaj, dan angkutan umum lain.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022