Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan program “FIA untuk Desa (FUNDES) 2022” untuk meningkatkan pemasaran buah kawista di Desa Duren, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Kami memberikan sosialisasi terkait strategi pemanfaatan media sosial dan platform e-commerce dalam memasarkan buah kawista," kata Ahli di bidang sosial media FIA UI Nadya Ariesta di Kampus UI Depok, Jawa Barat, Senin.
Ia berharap langkah ini dapat memperluas pangsa pasar buah kawista di Indonesia bahkan mancanegara.
Baca juga: Mahasiswa FIA UI raih juara pertama Pekan Raya Perpajakan Nasional
Dalam kegiatan bertajuk “Literasi Digital atau Society Go Digital”, para mahasiswa juga memberikan pelatihan mengenai pembuatan akun usaha buah kawista di platform e-commerce Shopee dengan nama “rumahproduksikawista”.
Manajer Kemahasiswaan FIA UI, Dr. Achmad Lutfi mengatakan bahwa program FUNDES merupakan salah satu bentuk pendekatan kampus kepada masyarakat, sesuai dengan tema yang diusung, yaitu literasi digital, pengembangan UMKM, dan lingkungan hidup melalui kampung hijau.
"Semoga kegiatan ini dapat membawa manfaat sebesar-besarnya, baik bagi kami di dunia akademis maupun di lingkungan masyarakat," ujar Dr. Achmad Lutfi.
Baca juga: Dekan: FIA UI siap jalankan program MBKM
Program FUNDES 2022 terlaksana berkat dukungan dari UI dan Patriot Desa, yaitu program dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang menempatkan para pemuda asli Jawa Barat untuk berkontribusi dan melakukan pemberdayaan di desa.
Buah kawista (Limonia acidissima atau Feronia limonia) satu kerabat dengan jeruk (Rutaceae). Tumbuhan yang dimanfaatkan buahnya ini jarang dikenal masyarakat Indonesia, padahal buah aromatik ini memiliki manfaat bagi kesehatan.
Pada pengobatan alternatif, buah kawista mentah dapat mengobati gangguan pencernaan seperti diare, sedangkan buah kawista matang memiliki efek pencahar yang dapat digunakan untuk mengobati sembelit. Selain itu, buah kawista juga dapat mengobati asma, flu ringan, diabetes, penyakit jantung, kolesterol tinggi, serta ulcerative colitis.
Baca juga: Pemkot Depok ajak pelajar ikut program Pre-U dari FIA UI
Salah satu daerah pengembang buah kawista adalah Desa Duren, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang. Sayangnya, pengolahan dan pemasaran buah kawista di daerah ini masih kurang efektif. Promosi Kawista hanya dilakukan secara konvensional dari mulut ke mulut.
Selain Society Go Digital, FUNDES 2022 juga menghadirkan dua kegiatan lainnya, yaitu Literasi Membaca atau Make Reading A Habit (Kereadit) dan Literasi Lingkungan atau Penghijauan Rumah Kita (Perukit).
Program yang diikuti 50 mahasiswa ini bertujuan memberikan pembinaan serta pengembangan terhadap pengetahuan dan keterampilan masyarakat di Desa Duren.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Kami memberikan sosialisasi terkait strategi pemanfaatan media sosial dan platform e-commerce dalam memasarkan buah kawista," kata Ahli di bidang sosial media FIA UI Nadya Ariesta di Kampus UI Depok, Jawa Barat, Senin.
Ia berharap langkah ini dapat memperluas pangsa pasar buah kawista di Indonesia bahkan mancanegara.
Baca juga: Mahasiswa FIA UI raih juara pertama Pekan Raya Perpajakan Nasional
Dalam kegiatan bertajuk “Literasi Digital atau Society Go Digital”, para mahasiswa juga memberikan pelatihan mengenai pembuatan akun usaha buah kawista di platform e-commerce Shopee dengan nama “rumahproduksikawista”.
Manajer Kemahasiswaan FIA UI, Dr. Achmad Lutfi mengatakan bahwa program FUNDES merupakan salah satu bentuk pendekatan kampus kepada masyarakat, sesuai dengan tema yang diusung, yaitu literasi digital, pengembangan UMKM, dan lingkungan hidup melalui kampung hijau.
"Semoga kegiatan ini dapat membawa manfaat sebesar-besarnya, baik bagi kami di dunia akademis maupun di lingkungan masyarakat," ujar Dr. Achmad Lutfi.
Baca juga: Dekan: FIA UI siap jalankan program MBKM
Program FUNDES 2022 terlaksana berkat dukungan dari UI dan Patriot Desa, yaitu program dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang menempatkan para pemuda asli Jawa Barat untuk berkontribusi dan melakukan pemberdayaan di desa.
Buah kawista (Limonia acidissima atau Feronia limonia) satu kerabat dengan jeruk (Rutaceae). Tumbuhan yang dimanfaatkan buahnya ini jarang dikenal masyarakat Indonesia, padahal buah aromatik ini memiliki manfaat bagi kesehatan.
Pada pengobatan alternatif, buah kawista mentah dapat mengobati gangguan pencernaan seperti diare, sedangkan buah kawista matang memiliki efek pencahar yang dapat digunakan untuk mengobati sembelit. Selain itu, buah kawista juga dapat mengobati asma, flu ringan, diabetes, penyakit jantung, kolesterol tinggi, serta ulcerative colitis.
Baca juga: Pemkot Depok ajak pelajar ikut program Pre-U dari FIA UI
Salah satu daerah pengembang buah kawista adalah Desa Duren, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang. Sayangnya, pengolahan dan pemasaran buah kawista di daerah ini masih kurang efektif. Promosi Kawista hanya dilakukan secara konvensional dari mulut ke mulut.
Selain Society Go Digital, FUNDES 2022 juga menghadirkan dua kegiatan lainnya, yaitu Literasi Membaca atau Make Reading A Habit (Kereadit) dan Literasi Lingkungan atau Penghijauan Rumah Kita (Perukit).
Program yang diikuti 50 mahasiswa ini bertujuan memberikan pembinaan serta pengembangan terhadap pengetahuan dan keterampilan masyarakat di Desa Duren.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022