Rusia memperingatkan Amerika Serikat agar tidak mengirim sistem pertahanan rudal Patriot ke Ukraina, karena langkah itu dianggap meningkatkan risiko keterlibatan langsung Washington dalam konflik yang sedang berlangsung.

“Banyak pakar, termasuk mereka yang berada di luar negeri, meragukan kebijaksanaan langkah seperti itu, yang akan mengarah pada eskalasi konflik," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam konferensi pers, Kamis.

"... dan meningkatkan risiko keterlibatan langsung tentara AS dalam permusuhan,” katanya, menambahkan.

Baca juga: Para pemimpin G7 peringatkan Rusia "konsekuensi parah" setiap penggunaan nuklir
 
Zakharova mengatakan AS juga menekan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk memberikan dukungan militer yang lebih signifikan ke Ukraina.

Rusia memandang semua senjata yang dipasok ke Ukraina sebagai target militer yang sah yang akan dihancurkan atau direbut, kata Zakharova.

Sebelumnya dilaporkan AS sedang menyelesaikan rencana untuk mengirim sistem pertahanan rudal Patriot ke Ukraina, berdasarkan permintaan pejabat Kiev.

Baca juga: Para pemimpin G7 peringatkan Rusia "konsekuensi parah" setiap penggunaan nuklir

Beberapa media Amerika melaporkan bahwa rencana AS untuk menyediakan setidaknya satu baterai pertahanan rudal Patriot ke Ukraina, dapat diumumkan secepatnya minggu ini.

Namun, rencana itu masih memerlukan persetujuan dari Presiden AS Joe Biden dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin.

Pemerintahan Biden telah menolak untuk mengonfirmasi isu pengiriman rudal Patriot.

Baca juga: Jokowi telepon Putin puji keputusan gabung kesepakatan Laut Hitam

Namun, seorang pejabat AS yang berbicara kepada Anadolu dengan syarat anonim mengonfirmasi rencana itu.

Austin, Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley, dan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengadakan pertemuan bersama dengan mitra mereka dari Ukraina pada Selasa (13/12), menurut pejabat itu.

Di antara masalah yang mereka diskusikan adalah pengiriman sistem Patriot ke Ukraina, kata pejabat itu.

Baca juga: FAO: Harga gandum melonjak 3,2 persen karena pasokan yang lebih ketat di AS

Juru bicara Pentagon Patrick Ryder mengatakan bahwa AS secara aktif bekerja sama dengan Ukraina untuk kebutuhan keamanan negara tetapi menolak untuk mengkonfirmasi laporan tersebut.

Departemen Luar Negeri mengeluarkan komentar serupa.


Sumber: Anadolu

Baca juga: 4 pesawat pengebom milik China dan Rusia terbang bersama di atas perairan dekat Jepang

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022