Jakarta (Antara Megapolitan) - Menteri Pariwisata Arief Yahya tak hanya giat mempromosikan destinasi wisata di Tanah Air, tetapi juga mengenalkan kuliner daerah bahkan kuliner langganan Presiden Jokowi di Kota Solo.

Tokoh kelahiran Banyuwangi, Jatim, 2 April 1961, dalam keterangan di Jakarta, Rabu, menyebutkan menjelang liburan Lebaran dan anak-anak sekolah Juli mendatang, bagi yang berlebaran dan berlibur di Solo setidaknya perlu mencicipi 10 kuliner khas kota bengawan itu.

"Karena itu, mumpung mudik ke Solo, jangan sampai kehilangan momentum memburu 10 kuliner paling khas," kata menteri, yang hobi menikmati kuliner khas daerah, itu.

Ia menyebutkan nasi soto ayam gading (pagi-siang) di Jalan Gading Kidul, langganan Presiden Jokowi dengan minuman khas teh ginastel (legi alias manis, panas, dan kental), patut dinikmati.

Timlo Sastro (pagi-siang) di Jalan Kapten Mulyadi atau belakang Pasar Gede juga pantas dikunjungi, lengkap dengan sajian sosis goreng, telur ayam kecap, dan jeroan ati ampela ayam.

Sate kambing Haji Bejo (pagi-siang) di Jalan Lojiwetan, terkenal dengan sate buntel, juga langganan Jokowi, menarik dinikmati.

Lalu ada tahu kupat Solichin (pagi-siang), sajian khas tahu dan ketupat dengan kuah kecap kental, di Jalan Gajah Mada, sebelah Masjid Solichin.

Tak ketinggalan Bakmi Jawa Radjiman (siang-malam) serta bistik Solo, nasi mawut dan sebagainya, di Jalan dr Radjiman, seberang Masjid Fatimah.

Di Jalan Widuran ada rujak cingur Prabu (pagi-siang) yang juga menyajikan lotek dan gado-gado.

Ada pula Selat Solo Mba Lies (pagi-siang) menyajikan salad segar ala Solo di Jalan Veteran.

Kemudian gudeg ceker Mba Yus (sore-malam) di Seberang Keraton Mangkunegaran, nasi liwet Bu Sarmi di Jalan Lojiwetan, dan nasi pecel Grogol (pagi-sore) dengan sajian sop matahari khas Solo di Jalan Grogol.

"Masih banyak jenis masakan Solo yang tidak masuk dalam 10 kuliner ini. Selamat berwisata kuliner," ujar Arief Yahya. (Ant).

    
    

Pewarta: Budi Setiawanto

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016