Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Jawa Barat membutuhkan sekitar 80 tenaga kesehatan untuk membuka layanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Parung.

"Kurang lebih 80 nakes untuk pelayanan awal sambil kita berproses sambil melakukan rekrutmen. Kita juga terus melakukan koordinasi dengan BKPSDM (Badan Kepegawaian & Pengembangan Sumber Daya Manusia) dan BKN (Badan Kepegawaian Negara) terkait dengan pengangkatan tenaga (tambahan, red.) juga," kata Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor Agus Fauzi di Cibinong, Selasa.

Menurut dia, diperlukan nakes berpengalaman agar RSUD yang sementara akan difungsikan sebagai klinik tersebut bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Baca juga: RSUD Parung beroperasi Desember meski diperiksa Kejari
Baca juga: Plt Bupati Bogor minta bantuan alkes kepada Menkes untuk RSUD Parung

Terlebih, katanya, saat ini konstruksi bangunan RSUD Parung sudah rampung, tinggal diisi peralatan medis.

Agus menyebutkan nakes yang akan ditugaskan di RSUD Parung akan diambil dari sejumlah puskesmas di Kabupaten Bogor sehingga kebutuhan SDM di RSUD Parung dapat terpenuhi.

Klinik yang ada di RSUD Parung, kata dia, nantinya menginduk ke RSUD Ciawi sebagai instalasi rawat jalannya dengan menyediakan dua dokter spesialis, yakni spesialis kandungan dan patologi klinik.

“Sesuai dengan syarat kita sudah sesuai ada dokter umumnya ada dokter giginya dan SDM insyaallah siap,” kata dia.

Baca juga: Kejari Bogor ungkap dugaan pelanggaran pembangunan RSUD Parung pada 2021-2022

Bentuk persiapan lainnya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk memulai pelayanan di RSUD Parung yaitu ditandai dengan pengadaan backdrop (latar belakang) dan desain interior Rp898 juta dan penataan lingkungan Rp3,1 miliar.

Kedua paket proyek tersebut saat ini sudah selesai dilelang. Pemkab Bogor juga mengalokasikan anggaran Rp30 miliar untuk belanja alat kesehatan.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022