Relokasi pedagang Rengasdengklok Kabupaten Karawang, Jawa Barat, diwarnai kericuhan dan nyaris bentrok antara pedagang dengan jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat.

Proses relokasi pedagang pasar lama Rengasdengklok ke pasar yang baru, Rabu, cukup menegangkan, karena petugas sempat dihadang oleh para pedagang yang bergabung dengan kelompok masyarakat dari LSM GMBI saat akan menertibkan lapak dan kios pedagang di pasar lama itu.

Bahkan pedagang yang bergabung bersama kelompok masyarakat itu menyalakan petasan saat menghadang upaya petugas merelokasi mereka ke pasar yang baru.

Baca juga: Pemkab Karawang salurkan bantuan pedagang lama pasar Rengasdengklok agar mau direlokasi

Sejumlah pedagang menolak untuk direlokasi dan mereka meminta untuk ditunda. Karena mereka menempuh jalur hukum dengan melakukan gugatan di Pengadilan Negeri Karawang.

Proses relokasi itu dilakukan oleh jajaran Satpol PP, dengan kawalan jajaran TNI dan Polri.

Sekda Karawang, Acep Jamhuri mengakui kalau masih ada pihak-pihak yang tak menyetujui untuk direlokasi.

Namun, pihaknya harus tetap melaksanakan relokasi, karena sebelumnya para pedagang sudah diberikan waktu untuk mengosongkan lapak atau kiosnya.

Baca juga: Sejumlah pedagang Rengasdengklok tolak relokasi karena tingginya harga kios

Pemkab merelokasi para pedagang pasar lama Rengasdengklok, karena lokasi itu akan dibangun taman. Lagi pula, lahan itu merupakan lahan milik pemkab dan akan digunakan untuk kepentingan Pemda.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada pedagang yang sudah mulai pindah ke pasar baru,” katanya.

Sementara itu, pasar Rengasdengklok baru yang bernama Pasar Proklamasi dibangun oleh pihak ketiga, PT Visi Indonesia Mandiri. Selanjutnya, para pedagang akan membeli lapak dan kios yang tersedia di pasar itu.

Baca juga: Pemkab Karawang gagal relokasi pedagang Rengasdengklok

Pihak ketiga itu menyebutkan kalau untuk lapak pedagang seharga Rp16,5 juta dan harga kios Rp19 juta. Pembeliannya dilakukan dengan cara mencicil.

Pasar Proklamasi Rengasdengklok yang baru itu dibangun di atas lahan sekitar 5 hektare. Bangunan tersebut bernilai investasi sebesar Rp116 miliar dan nantinya akan tergabung dengan terminal angkutan umum dan kendaraan bongkar muat barang.*

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022