Cibinong (Antara Megapolitan) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyikapi ditemukannya aplikasi Al Quran yang memuat iklan berbau pornografi dengan cara melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat.
"Kami sudah sosialisasikan di dua tempat, yakni di acara pembukaan pesantren kilat di Gedung Korpri Kabupaten Bogor dan SMAN 2 Cibinong. Bahkan kami ulas secara khusus saat berdialog dengan ulama-ulama besar yang hadir di sana dan siswa-siswi SMA tersebut," kata Ketua MUI Kabupaten Bogor Dr KH Mukri Aji saat dihubungi di Cibinong, Jumat.
Hal itu dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari masyarakat tentang adanya iklan berbau pornografi pada aplikasi Al Quran di telepon genggam berbasis android milik warga sekitar Bogor.
Mukri Aji mengatakan semua hal yang berbau porno, baik yang tersiar melalui internet ataupun terlihat dan terdengar secara langsung, tidak dibenarkan.
"Jangankan untuk remaja yang belum berpasangan secara resmi (menikah), yang sudah suami isteri saja tidak betul menonton gambar atau video porno, apalagi sampai adegan panas," katanya.
Ia mengatakan 40 orang lebih kiai yang hadir di dua tempat yang berbeda dan ratusan murid yang ikut hadir di SMAN 2 Cibinong mengaku belum menemukan iklan porno yang melekat pada aplikasi Al Quran.
"Meskipun mereka belum pernah menemukan, tapi saya tetap ulas dan sosialisasikan perlunya agar lebih berhati-hati terhadap aksi porno dalam bentuk apa pun, apalagi dalam mushaf," jelasnya lagi.
Ia juga memaparkan bahwa di dalam acara tersebut dirinya mengulas pentingnya filter tayangan di dalam dunia maya.
"Di antaranya saya tanyakan kepada ulama yang hadir, juga siswa-siswi yang hadir, bagaimana pendapat mereka tentang hal porno baik secara umum maupun yang berada di internet dan di aplikasi," tambahnya.
Ulama kawakan di jajaran MUI Kabupaten Bogor itu juga mengajak seluruh masyarakat dan ahli teknologi informasi untuk sama-sama menjaga Al Quran dan informasi umum lainnya agar terhindar dari pornografi.
"Bagi yang mengerti IT mari sama-sama bantu filter hal yang mudharat bagi umat Muslim. Ini tugas kita semua," ajaknya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Kami sudah sosialisasikan di dua tempat, yakni di acara pembukaan pesantren kilat di Gedung Korpri Kabupaten Bogor dan SMAN 2 Cibinong. Bahkan kami ulas secara khusus saat berdialog dengan ulama-ulama besar yang hadir di sana dan siswa-siswi SMA tersebut," kata Ketua MUI Kabupaten Bogor Dr KH Mukri Aji saat dihubungi di Cibinong, Jumat.
Hal itu dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari masyarakat tentang adanya iklan berbau pornografi pada aplikasi Al Quran di telepon genggam berbasis android milik warga sekitar Bogor.
Mukri Aji mengatakan semua hal yang berbau porno, baik yang tersiar melalui internet ataupun terlihat dan terdengar secara langsung, tidak dibenarkan.
"Jangankan untuk remaja yang belum berpasangan secara resmi (menikah), yang sudah suami isteri saja tidak betul menonton gambar atau video porno, apalagi sampai adegan panas," katanya.
Ia mengatakan 40 orang lebih kiai yang hadir di dua tempat yang berbeda dan ratusan murid yang ikut hadir di SMAN 2 Cibinong mengaku belum menemukan iklan porno yang melekat pada aplikasi Al Quran.
"Meskipun mereka belum pernah menemukan, tapi saya tetap ulas dan sosialisasikan perlunya agar lebih berhati-hati terhadap aksi porno dalam bentuk apa pun, apalagi dalam mushaf," jelasnya lagi.
Ia juga memaparkan bahwa di dalam acara tersebut dirinya mengulas pentingnya filter tayangan di dalam dunia maya.
"Di antaranya saya tanyakan kepada ulama yang hadir, juga siswa-siswi yang hadir, bagaimana pendapat mereka tentang hal porno baik secara umum maupun yang berada di internet dan di aplikasi," tambahnya.
Ulama kawakan di jajaran MUI Kabupaten Bogor itu juga mengajak seluruh masyarakat dan ahli teknologi informasi untuk sama-sama menjaga Al Quran dan informasi umum lainnya agar terhindar dari pornografi.
"Bagi yang mengerti IT mari sama-sama bantu filter hal yang mudharat bagi umat Muslim. Ini tugas kita semua," ajaknya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016