Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menargetkan Tirta Kahuripan menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum terbaik se-Indonesia, dengan terus meningkatkan cakupan pelayanan.
"Direksi Perumda Air Minum Tirta Kahuripan beserta jajarannya untuk mendengarkan aspirasi masyarakat di daerah-daerah yang sangat membutuhkan layanan air bersih dan segera buat skala prioritas," kata Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan di Cibinong, Bogor, Selasa.
Upaya menjadikan Tirta Kahuripan sebagai Perumda Air Minum terbaik ini diawali dengan kegiatan Lokakarya Rencana Bisnis 2023-2027 yang digelar oleh Tirta Kahuripan di Sentul, Bogor, pada Senin (21/11).
Baca juga: Perumda Tirta Kahuripan Bogor beri penghargaan umroh gratis bagi 38 pegawai
Kegiatan yang dihadiri oleh camat se-Kabupaten Bogor, para perangkat daerah, dan anggota DPRD itu menjadi wadah bagi Tirta Kahuripan untuk menghimpun berbagai saran dan pendapat dengan pertimbangan yang terukur.
"Kecamatan mana sering krisis air bersih, dan masukan dalam rencana program kerja 2023-2027," kata Iwan.
Sementara, Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Yuliansyah Anwar menyebutkan bahwa pihaknya membutuhkan anggaran investasi yang terbilang besar untuk memperluas cakupan pelayanan, mengingat Kabupaten Bogor memiliki wilayah yang luas dan keterbatasan sumber air baku.
Baca juga: Perumda Tirta Kahuripan Bogor gandeng swasta tingkatkan cakupan layanan
Menurutnya, butuh investasi senilai Rp1,6 triliun untuk mencapai target hingga tahun 2027, yakni cakupan pelayanan teknis sebesar 33,80 persen dengan jumlah sambungan langganan sebanyak 247.566 sambungan langganan. Kemudian, menurunkan kehilangan air sebesar 25,10 persen.
"Tentu hal tersebut membutuhkan dukungan berupa PMP (penyertaan modal pemerintah) dari pemerintah daerah karena Perumda Air Minum Tirta Kahuripan sudah tidak mendapatkan bantuan yang bersumber dari APBN," terang Yuliansyah.
Baca juga: Perumda Tirta Kahuripan segera penyesuaian tarif agar subsidi tepat sasaran
Kemudian, selain membutuhkan pendanaan dari pemerintah daerah, pihaknya juga mencari alternatif sumber pendanaan baik dari internal maupun kerja sama dengan pihak swasta.
Tirta Kahuripan, kata Yuliansyah, dengan anggaran tersebut merencanakan beberapa program untuk lima tahun ke depan, yaitu optimalisasi dan rehabilitasi jaringan perpipaan, penambahan kapasitas produksi, penekanan kehilangan air, pengembangan sumber daya manusia, hingga pengembangan teknologi informasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Direksi Perumda Air Minum Tirta Kahuripan beserta jajarannya untuk mendengarkan aspirasi masyarakat di daerah-daerah yang sangat membutuhkan layanan air bersih dan segera buat skala prioritas," kata Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan di Cibinong, Bogor, Selasa.
Upaya menjadikan Tirta Kahuripan sebagai Perumda Air Minum terbaik ini diawali dengan kegiatan Lokakarya Rencana Bisnis 2023-2027 yang digelar oleh Tirta Kahuripan di Sentul, Bogor, pada Senin (21/11).
Baca juga: Perumda Tirta Kahuripan Bogor beri penghargaan umroh gratis bagi 38 pegawai
Kegiatan yang dihadiri oleh camat se-Kabupaten Bogor, para perangkat daerah, dan anggota DPRD itu menjadi wadah bagi Tirta Kahuripan untuk menghimpun berbagai saran dan pendapat dengan pertimbangan yang terukur.
"Kecamatan mana sering krisis air bersih, dan masukan dalam rencana program kerja 2023-2027," kata Iwan.
Sementara, Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Yuliansyah Anwar menyebutkan bahwa pihaknya membutuhkan anggaran investasi yang terbilang besar untuk memperluas cakupan pelayanan, mengingat Kabupaten Bogor memiliki wilayah yang luas dan keterbatasan sumber air baku.
Baca juga: Perumda Tirta Kahuripan Bogor gandeng swasta tingkatkan cakupan layanan
Menurutnya, butuh investasi senilai Rp1,6 triliun untuk mencapai target hingga tahun 2027, yakni cakupan pelayanan teknis sebesar 33,80 persen dengan jumlah sambungan langganan sebanyak 247.566 sambungan langganan. Kemudian, menurunkan kehilangan air sebesar 25,10 persen.
"Tentu hal tersebut membutuhkan dukungan berupa PMP (penyertaan modal pemerintah) dari pemerintah daerah karena Perumda Air Minum Tirta Kahuripan sudah tidak mendapatkan bantuan yang bersumber dari APBN," terang Yuliansyah.
Baca juga: Perumda Tirta Kahuripan segera penyesuaian tarif agar subsidi tepat sasaran
Kemudian, selain membutuhkan pendanaan dari pemerintah daerah, pihaknya juga mencari alternatif sumber pendanaan baik dari internal maupun kerja sama dengan pihak swasta.
Tirta Kahuripan, kata Yuliansyah, dengan anggaran tersebut merencanakan beberapa program untuk lima tahun ke depan, yaitu optimalisasi dan rehabilitasi jaringan perpipaan, penambahan kapasitas produksi, penekanan kehilangan air, pengembangan sumber daya manusia, hingga pengembangan teknologi informasi.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022