Juru Bicara Relawan Koalisi Indonesia Teman Anies (KITA) Andi Batara menilai pertemuan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka merupakan pendidikan politik yang sejuk yang dibutuhkan masyarakat Indonesia.
"Pertemuan keduanya menyampaikan pesan kepada khalayak publik bahwa politik itu tidak hanya perihal siapa dapat apa, tetapi juga menjalin silaturahmi dengan siapa saja," kata Andi Batara dalam keterangannya, Kamis.
Andi Batara menuturkan pertemuan keduanya mematahkan optimisme pihak-pihak yang tidak menyukai Anies Baswedan. Kenyataannya, figur seperti Gibran pun dapat menjadi kawan diskusi yang akrab untuk seorang Anies.
"Tudingan-tudingan negatif oleh pihak tertentu tentang pertemuan keduanya justru disulap Anies menjadi pertemuan yang mengedepankan kepentingan bersama dengan keakraban komunikasi," urai Andi Batara.
Andi Batara menjelaskan pertemuan keduanya menjadi alarm bagi politisi atau siapapun bahwa komunikasi politik yang dikonsumsi oleh publik juga harus membawa informasi positif bagi publik.
"Komunikasi politik bukan caci maki, sikut menyikut dan saling mengumbar keburukan," jelasnya.
Anies dan Gibran menyiratkan sebuah pesan penting bagaimana berpolitik di negara demokrasi dengan benar. Pertemuan keduanya menjadi kuliah umum gratis untuk publik dan menjadi nasehat bagi kelompok yang senang dengan politik negatif.
Pertemuan ini menjadi kekuatan yang menguatkan sikap dan tingkah kelompok yang menginginkan kehidupan demokrasi yang betul-betul sehat dan mengubur dalam-dalam bagi mereka yang senang menggunakan politik sebagai alat adu domba.
"Anies dan Gibran berhasil melakukan pendidikan politik yang sejuk dan kelak akan dicontoh oleh siapa saja yang hendak menjadi pemimpin," tutur Andi Batara.
Pikiran-pikiran Anies Baswedan yang diterapkan pada saat menjabat Gubernur DKI Jakarta dapat diduplikasi dan kemudian dikembangkan oleh Gibran untuk menciptakan Kota Solo yang maju.
"Sehingga wajar saja Gibran sangat antusias bertemu dan berdiskusi dengan Anies. Gibran dapat belajar bagaimana tata kelola Transportasi DKI Jakarta yang faktanya menjadikan Jakarta sebagai Kota dengan predikat sistem Transportasi Publik terbaik di dunia," kata Andi Batara.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Pertemuan keduanya menyampaikan pesan kepada khalayak publik bahwa politik itu tidak hanya perihal siapa dapat apa, tetapi juga menjalin silaturahmi dengan siapa saja," kata Andi Batara dalam keterangannya, Kamis.
Andi Batara menuturkan pertemuan keduanya mematahkan optimisme pihak-pihak yang tidak menyukai Anies Baswedan. Kenyataannya, figur seperti Gibran pun dapat menjadi kawan diskusi yang akrab untuk seorang Anies.
"Tudingan-tudingan negatif oleh pihak tertentu tentang pertemuan keduanya justru disulap Anies menjadi pertemuan yang mengedepankan kepentingan bersama dengan keakraban komunikasi," urai Andi Batara.
Andi Batara menjelaskan pertemuan keduanya menjadi alarm bagi politisi atau siapapun bahwa komunikasi politik yang dikonsumsi oleh publik juga harus membawa informasi positif bagi publik.
"Komunikasi politik bukan caci maki, sikut menyikut dan saling mengumbar keburukan," jelasnya.
Anies dan Gibran menyiratkan sebuah pesan penting bagaimana berpolitik di negara demokrasi dengan benar. Pertemuan keduanya menjadi kuliah umum gratis untuk publik dan menjadi nasehat bagi kelompok yang senang dengan politik negatif.
Pertemuan ini menjadi kekuatan yang menguatkan sikap dan tingkah kelompok yang menginginkan kehidupan demokrasi yang betul-betul sehat dan mengubur dalam-dalam bagi mereka yang senang menggunakan politik sebagai alat adu domba.
"Anies dan Gibran berhasil melakukan pendidikan politik yang sejuk dan kelak akan dicontoh oleh siapa saja yang hendak menjadi pemimpin," tutur Andi Batara.
Pikiran-pikiran Anies Baswedan yang diterapkan pada saat menjabat Gubernur DKI Jakarta dapat diduplikasi dan kemudian dikembangkan oleh Gibran untuk menciptakan Kota Solo yang maju.
"Sehingga wajar saja Gibran sangat antusias bertemu dan berdiskusi dengan Anies. Gibran dapat belajar bagaimana tata kelola Transportasi DKI Jakarta yang faktanya menjadikan Jakarta sebagai Kota dengan predikat sistem Transportasi Publik terbaik di dunia," kata Andi Batara.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022