Tokyo (Antara/Reuters/Antara Megapolitan) - Bocah laki-laki Jepang berusia tujuh tahun yang ditinggalkan di hutan oleh orang tuanya karena nakal dengan disuruh mengikuti mobil orang tuanya, menangis sejadi-jadinya telah menapaki ke jalan yang salah, demikian laporan salah satu koran.

Merasa bahwa hutan sebagai tempat yang menakutkan, Yamato Tanooka terus menapaki sepanjang jalan bahkan setelah matahari terbenam, yang pada akhirnya sampai di markas militer sebagai tempat dia ditemukan di gedung yang tidak terkunci dan menyelinap di dalamnya.

Pencarian masif terhadap Yamato Tanooka--setelah orang tuanya meninggalkannya di pinggir jalan di wilayah utara Jepang sebagai tindakan disiplin akibat dia melempari mobil dengan batu--terus dilakukan hingga hampir sepekan setelah ditemukan di markas militer Jepang.

Insiden tersebut menjadikan banjir komentar di media sosial, sebagian besar mengkritik sikap kedua orang tua Yamato, namun  kepolisian menyatakan bahwa mereka tidak akan mengajukan tuntutan.

Koran Mainichi Shimbun, Senin (6/6), melaporkan bahwa dia menangis tersedu-sedu sehingga menuju arah yang salah.

"Saya pikir, saya sudah berjalan sekitar tujuh jam," demikian peryataan Yamato sebagaimana dikutip media.

Setelah ditemukan di dalam bangunan, dia berujar, "saya kedinginan sehingga saya masuk ke dalam bangunan itu untuk tidur."

Dengan mengenakan topi bisbol dan memegang bola kertas bisbol, Yamato melambaikan tangannya kepada para wartawan dan kerumunan massa yang bersimpati kepadanya yang berkumpul di depan rumah sakit, Selasa, dengan sesekali tersenyum.

Ditanya bagaimana perasaannya, bocah itu menjawab, "Saya baik-baik saja".

Dia menambahkan bahwa dia berusaha untuk bisa kembali ke sekolah setelah ayahnya mengambilnya dan membawanya ke dalam mobil.

Awalnya, orang tua Yamato menyatakan bahwa anaknya itu menghilang pada saat mereka mencari makanan di dalam hutan. Namun kemudian kepada polisi, kedua orang tua tersebut menyatakan meninggalkan anaknya di jalan sebagai hukuman disiplin setelah dia melempari batu kepada orang-orang dan sejumlah mobil.

Mereka menyatakan bahwa saat mereka kembali beberapa saat kemudian, bocah tersebut sudah hilang.

Yamato mengaku bahwa dia tinggal di dalam bangunan yang tidak terkunci selama enam hari berikutnya tanpa makanan, meskipun dia minum air dari keran di luar bangunan.

Meskipun mendengar suara helikopter pencari terbang di atas bangunan itu, dia tetap memutuskan untuk tetap tinggal di tempat dia menunggu sampai ditemukan, kata media.
              
Penerjemah: M.I. Ilmie/S. Muryono.
    

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016