Rumah Sakit Bunda Aliyah menggelar acara bakti sosial operasi katarak sebagai bentuk komitmen rumah sakit untuk membantu dan mensejahterakan masyarakat dalam upaya pemberantasan kebutaan mata.
Managing Director RS Bunda Aliyah dr. Bina Ratna KF, MM. di Depok, Rabu mengatakan kegiatan bakti sosial tersebut sebagai bentuk komitmen rumah sakit untuk membantu dan mensejahterakan masyarakat dalam upaya pemberantasan kebutaan.
RS Bunda Aliyah menjadikan katarak centre sebagai salah satu layanan unggulannya, selain itu ada HD, Urologi, Endoskopi, laparaskopi, menjadi layanan unggulan lainnya yg dimiliki.
"Kita berharap kegiatan ini akan berkesinambungan karena masyarakat banyak menerima manfaatnya," ujarnya.
Bakti sosial operasi katarak diikuti sebanyak 240 orang yang menjalani screening pasien dan lolos 88 orang pasien. Operasi katarak ditangani 10 dokter spesialis mata melalui metode Phaco Emulsifikasi, dimana biasanya pasien yang telah menjalani operasi ini akan sembuh sekitar 3-4 minggu.
"Kami ucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak sehingga acara berjalan lancar. Diantaranya Perdami, Ketua IDI Kota Depok, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, perwakilan Puskesmas Depok, tim dokter dan lainnya. Tentu, kepada masyarakat atas kepercayaan masyarakat kepada RS Bunda Aliyah," ujarnya.
Ketua SPBK PP Perdami (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia) Dr. Umar Mardianto SPM (K) mengungkapkan tingkat kebutaan di Indonesia masih cukup tinggi, sekitar 40 persen kebutaan dipicu dari katarak.
Dia menilai di masyarakat masih banyak yang takut untuk menjalani operasi katarak. "Banyak masyarakat penderita katarak yang membutuhkan untuk penyembuhan, namun terkendala dengan jaminan kesehatannya. Kita konsen pada membantu operasi katarak tanpa biaya dan tanpa memandang suku, ras atau agama. Tentu, guna menekan angka penderita katarak. Kita apresiasi kepada RS Bunda Aliyah mengelar Opera katarak Phaco Emulsifikasi secara gratis,"jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mari Lizawati mengatakan bahwa angka penderita katarak di Depok tinggi. Harapannya kegiatan CSR ini bisa terus dilakukan, tidak hanya pada operasi katarak saja tapi juga untuk unit lainnya.
"Kita sangat mengapresiasi RS Bunda Aliyah dalam menyelenggarakan operasi katarak ini. Tentu, akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Harapannya, rumah sakit lainnya juga ikut menyelenggarakannya juga," katanya.
Sementara itu, Ketua IDI Depok Arif Budiman mengucapkan banyak terimakasih kepada Perdami dan RS Bunda Aliyah. Menurutnya, masyarakat harus mengetahui bahwa pengobatan penyakit katarak sudah cukup baik dan penyembuhannya relatif cepat.
"Kita apresiasi Perdami dan RS Bunda Aliyah menggelar operasi katarak ini. Meski gratis, dalam operasi tersebut sesuai dengan standar di rumah sakit dengan pelayanan yang baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Managing Director RS Bunda Aliyah dr. Bina Ratna KF, MM. di Depok, Rabu mengatakan kegiatan bakti sosial tersebut sebagai bentuk komitmen rumah sakit untuk membantu dan mensejahterakan masyarakat dalam upaya pemberantasan kebutaan.
RS Bunda Aliyah menjadikan katarak centre sebagai salah satu layanan unggulannya, selain itu ada HD, Urologi, Endoskopi, laparaskopi, menjadi layanan unggulan lainnya yg dimiliki.
"Kita berharap kegiatan ini akan berkesinambungan karena masyarakat banyak menerima manfaatnya," ujarnya.
Bakti sosial operasi katarak diikuti sebanyak 240 orang yang menjalani screening pasien dan lolos 88 orang pasien. Operasi katarak ditangani 10 dokter spesialis mata melalui metode Phaco Emulsifikasi, dimana biasanya pasien yang telah menjalani operasi ini akan sembuh sekitar 3-4 minggu.
"Kami ucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak sehingga acara berjalan lancar. Diantaranya Perdami, Ketua IDI Kota Depok, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, perwakilan Puskesmas Depok, tim dokter dan lainnya. Tentu, kepada masyarakat atas kepercayaan masyarakat kepada RS Bunda Aliyah," ujarnya.
Ketua SPBK PP Perdami (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia) Dr. Umar Mardianto SPM (K) mengungkapkan tingkat kebutaan di Indonesia masih cukup tinggi, sekitar 40 persen kebutaan dipicu dari katarak.
Dia menilai di masyarakat masih banyak yang takut untuk menjalani operasi katarak. "Banyak masyarakat penderita katarak yang membutuhkan untuk penyembuhan, namun terkendala dengan jaminan kesehatannya. Kita konsen pada membantu operasi katarak tanpa biaya dan tanpa memandang suku, ras atau agama. Tentu, guna menekan angka penderita katarak. Kita apresiasi kepada RS Bunda Aliyah mengelar Opera katarak Phaco Emulsifikasi secara gratis,"jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mari Lizawati mengatakan bahwa angka penderita katarak di Depok tinggi. Harapannya kegiatan CSR ini bisa terus dilakukan, tidak hanya pada operasi katarak saja tapi juga untuk unit lainnya.
"Kita sangat mengapresiasi RS Bunda Aliyah dalam menyelenggarakan operasi katarak ini. Tentu, akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Harapannya, rumah sakit lainnya juga ikut menyelenggarakannya juga," katanya.
Sementara itu, Ketua IDI Depok Arif Budiman mengucapkan banyak terimakasih kepada Perdami dan RS Bunda Aliyah. Menurutnya, masyarakat harus mengetahui bahwa pengobatan penyakit katarak sudah cukup baik dan penyembuhannya relatif cepat.
"Kita apresiasi Perdami dan RS Bunda Aliyah menggelar operasi katarak ini. Meski gratis, dalam operasi tersebut sesuai dengan standar di rumah sakit dengan pelayanan yang baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022