Bandarlampung (Antara Megapolitan) - Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo menyatakan keseriusannya dalam upaya menjadikan Provinsi Lampung sebagai Bumi Agribisnis dan sentra utama jagung Nasional.

Hal itu disampaikannya ketika menghadiri acara Panen Raya Jagung dan Gerakan Percepatan Tanam MK-I Tahun 2016, di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (02/06/2016).

Karo Humas dan Protokol Pemprov Lampung Bayana menjelaskan, dalam sambutannya pada acara itu Gubernur Ridho Ficardo menjelaskan bahwa Provinsi Lampung menempatkan jagung sebagai komoditas strategis setelah padi, yang diharapkan akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Dari potensi luas panen 290.000 hektare (Ha), produksi jagung Lampung tahun 2015 sebesar 1.500.000 ton, dengan tingkat produktivitas 5-6 ton/ha.

Hal ini masih sangat mungkin ditingkatkan produktivitasnya menjadi 10 ton/ha, dengan menggunakan benih jagung unggul dan sesuai budidaya anjuran.

Di samping itu, peluang pasar komoditas jagung masih sangat terbuka. Kebutuhan Provinsi Lampung saja untuk memenuhi bahan baku pabrik pakan ternak 1,8 juta ton/tahun, artinya masih ada peluang untuk meningkatkan produksi jagung karena pasarnya masih terbuka.

"Untuk itu, saya harapkan pembangunan pertanian di Provinsi Lampung lebih intensif lagi dalam peningkatan dan pengembangan komoditas jagung. Ke depan Saya harapkan menjadi fokus untuk peningkatan padi di lahan kering kita optimalkan pemanfatannya dengan jagung dan ubi kayu," jelasnya.

Lampung nomor tiga

Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo juga mengatakan bahwa melalui kerja keras dalam meningkatkan produksi jagung saat ini, Provinsi Lampung tercatat sebagai sentra nomor tiga setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Saya percaya prestasi ini akan dapat ditingkatkan, mengingat Lampung mempunyai potensi lahan kering yang cukup luas untuk budidaya jagung.

Langkah ini diharapkan dapat diikuti pula oleh Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung, sehingga dapat mewujudkan Lampung maju dan sejahtera melalui basis pengembangan pertanian.

"Keberhasilan pembangunan pertanian sangat tergantung pada aktivitas masyarakat tani. Untuk itu peran pendampingan dan penyuluhan kepada petani agar dapat lebih ditingkatkan", ujarnya.


Pedagang pengumpul

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Lampung dan Kementerian Pertanian RI atas dukungannya terhadap pembangunan sektor pertanian.

Menuru dia, sudah banyak program yang direalisasikan oleh Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Pusat untuk mendorong peningkatan pembangunan pertanian, khususnya di Kabupaten Lampung Selatan, meski masih ada beberapa kendala di lapangan yang terjadi.

Sehingga berimbas pada keuntungan para petani, rantai pemasaran komoditas jagung masih melalui pedagang pengumpul. Diharapkan pedagang pengumpul dapat memperoleh banyak keuntungan.

Adanya kebijakan untuk pelarangan impor sudah mulai dirasakan oleh para petani, harga tidak terlalu rendah pada saat panen raya untuk itu Kabupaten Lampung Selatan siap mendukung pemerintah untuk memenuhi kebutuhan akan komoditas jagung sendiri tanpa harus mengimpor dari negara lain.

Tahun ini Lampung mendapatkan bantuan jagung hibrida untuk luas area 2.000 hektare yang telah terealisasikan ke para petani. Diharapkan dengan adanya bantuan benih dan alat mesin pasca panen membantu para petani untuk budidaya jagung.

Sementara itu, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Dr Ir Nandang Sunandar MSi, mengimbau kepada seluruh petani yang ada di Lampung jika masih ada permohonan bantuan untuk alat-alat pertanian agar segera mengajukan melalui Kepala Dinas setempat.

"Berapapun yang diminta oleh petani Lampung akan kami upayakan. Saya berharap agar di tahun 2017, 20% jagung berasal dari Lampung. Ayo kita saling berkoordinasi dan jangan ragu untuk bertanam jagung," ajaknya. (Rls/MTh).

Pewarta: Humas Pemprov Lampung

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016