Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor memiliki fokus untuk menghasilkan lulusan dengan profil atau kompetensi sebagai qualified job seekers dan qualified job creators. Dimana lulusannya diharapkan untuk mampu mengisi peluang menjadi wirausahawan pertanian.

Salah satu tantangan utama sektor pertanian adalah memastikan bagaimana regenerasi petani bisa berjalan dengan baik. Polbangtan Bogor memiliki tanggung jawab besar untuk menjawab tantangan regenerasi petani ini, karena memang tugas pokok lembaga pendidikan Polbangtan yaitu untuk menghasilkan generasi muda penerus pembangunan sektor pertanian.

Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan menyampaikan, “Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja.”

Baca juga: Kemeriahan Hari Sumpah Pemuda ke 94, Polbangtan Kementan adakan perlombaan karikatur

Menurut Syahrul, pendidikan vokasi punya peran penting hasilkan petani milenial yang berjiwa entrepreneur.

“Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru”, tambah Syahrul.

Disisi lain Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementan, Dedi Nursyamsi mengungkapkan

"Melalui pendidikan vokasi, Kementan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian andal dan unggul (job seeker) serta sebagai pengusaha pertanian milenial andal, kreatif, inovatif, profesional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin (job creator)”, tegas Dedi.
 
Direktur Polbangtan Bogor Detia Tri Yundandar (kanan), mengunjungi Warung Tani Polbangtan Bogor. . (Foto Antara/Polbangtan Bogor).

Detia Tri Yundandar, Direktur Polbangtan Bogor mengatakan dalam kesempatan Soft Launching Unit Bisnis Mahasiswa dan Alumni Polbangtan Bogor.

“Saya pikir kita bisa bersepakat bahwa kontribusi kita dalam memastikan regenerasi petani, akan lebih efektif dan tepat ketika lulusan kita lebih banyak yang menjadi wirausahawan”, ujarnya (04/11).

Baca juga: Cetak petani millenial unggul, Kementan bekali sertifikat kompetensi

Detia menambahkan bahwa unit bisnis ini nantinya akan menjadi penyambung komunikasi untuk membangun chanel bisnis antara alumni dan mahasiswa.

“Mendorong lulusan menjadi job creators masih membutuhkan effort atau upaya yang lebih. Didukung dengan sumber daya yang memadai, kurikulum, metode dan fasilitas.

Entrepreneurship tidak dapat diciptakan di kelas, tetapi harus di lapangan. Artinya untuk membentuk wirausahawan, harus dengan pengalaman nyata”, imbuhnya.

Detia menegaskan dengan adanya unit bisnis ini nantinya akan mendorong dan mewujudkan lulusan sebagai job creators, dibutuhkan upaya lebih dan konkrit, bukan hanya wacana dan konsep. Berkaitan dengan itu, Polbangtan Bogor akan mulai mengimplementasikan suatu inovasi yaitu membangun ekosistem kewirausahaan yang maju mandiri dan berdaya saing.

Baca juga: Tingkatkan produktivitas bidang pertanian, Kementan jalin kerja sama dengan Korea

Ekosistem kewirausahaan yang dibangun merupakan komunitas yang meliputi unit bisnis mahasiswa, unit bisnis alumni, DUDI mitra dan perbankan yang saling terhubung dengan jejaring kemitraan.

Dengan adanya launching unit bisnis mahasiswa dan unit bisnis alumni sebanyak 15 unit, di antaranya yaitu usaha roasting kopi, coffee corner, wedang rempah, hidroponik, budidaya kunyit, budidaya domba, dll, termasuk warung tani.

Warung tani ini menjadi media marketing untuk produk polbangtan dan sudah ada 8 mitrapada kesempatan yang sama secara simbolis dilakukan penandatanganan kesepakatan kerjasama dengan 2 perusahaan sebagai mitra dari ekosistem kewirausahaan.

Pewarta: Polbangtan Bogor/Mulyana/Ardianinda Wisda

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022