Karawang, 16/7 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, melalui Dinas Pertanian Perkebunan Kelautan dan Peternakan setempat memperkirakan ancaman kekeringan pada musim kemarau kali ini belum mengakibatkan areal persawahan di daerah itu puso.?
"Areal persawahan di Karawang pada musim kemarau ini belum ada yang mengalami kekeringan. Hanya ada ancaman kekeringan yang mengakibatkan areal sawah kesulitan air," kata Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kelautan dan Peternakan Karawang, Nachrowi M Nur, di Karawang, Minggu.
Dikatakannya, ancaman kekeringan yang melanda areal persawahan di sejumlah daerah sekitar Karawang belum terlalu signifikan.
Sehingga belum bisa ditentukan apakah ancaman kekeringan areal persawahan tersebut akan mengakibatkan puso dan gagal tanam atau tidak.
Tetapi pihaknya memastikan saat ini belum ada areal persawahan di Karawang yang mengalami puso dan gagal tanam akibat ancaman kekeringan itu.
Sebab, kata dia, pihaknya terus berusaha agar air pada saluran irigasi bisa masuk ke petak sawah petani, dengan menggencarkan koordinasi kepada Perusahaan Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur Purwakarta.
"Ditengah ancaman kekeringan ini, kami terus berkoordinasi kepada PJT II Jatiluhur agar pasokan air ke saluran irigasi yang mengairi areal persawahan di Karawang bisa ditambah," kata Nachrowi.
Ia mengaku akan berusaha agar ancaman kekeringan areal persawahan tidak mengganggu pencapaian produksi padi. Salah satu usaha itu ialah dengan berkoordinasi kepada PJT II Jatiluhur.
Bahkan pihaknya meminta jaminan kepada PJT II Jatiluhur agar areal persawahan di Karawang tidak kekeringan.
Menurut dia, dampak dari ancaman kekeringan saat ini telah membuat para petani kesulitan mengairi areal persawahannya. Kondisi itu telah mengakibatkan sejumlah areal persawahan di wilayah Karawang mengalami keterlambatan tanam.
Sesuai dengan data per 30 Juni 2012, telah terjadi keterlambatan tanam seluas sekitar 51.000 hektare, akibat berkurangnya pasokan air di saluran irigasi.
Ali K
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012
"Areal persawahan di Karawang pada musim kemarau ini belum ada yang mengalami kekeringan. Hanya ada ancaman kekeringan yang mengakibatkan areal sawah kesulitan air," kata Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kelautan dan Peternakan Karawang, Nachrowi M Nur, di Karawang, Minggu.
Dikatakannya, ancaman kekeringan yang melanda areal persawahan di sejumlah daerah sekitar Karawang belum terlalu signifikan.
Sehingga belum bisa ditentukan apakah ancaman kekeringan areal persawahan tersebut akan mengakibatkan puso dan gagal tanam atau tidak.
Tetapi pihaknya memastikan saat ini belum ada areal persawahan di Karawang yang mengalami puso dan gagal tanam akibat ancaman kekeringan itu.
Sebab, kata dia, pihaknya terus berusaha agar air pada saluran irigasi bisa masuk ke petak sawah petani, dengan menggencarkan koordinasi kepada Perusahaan Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur Purwakarta.
"Ditengah ancaman kekeringan ini, kami terus berkoordinasi kepada PJT II Jatiluhur agar pasokan air ke saluran irigasi yang mengairi areal persawahan di Karawang bisa ditambah," kata Nachrowi.
Ia mengaku akan berusaha agar ancaman kekeringan areal persawahan tidak mengganggu pencapaian produksi padi. Salah satu usaha itu ialah dengan berkoordinasi kepada PJT II Jatiluhur.
Bahkan pihaknya meminta jaminan kepada PJT II Jatiluhur agar areal persawahan di Karawang tidak kekeringan.
Menurut dia, dampak dari ancaman kekeringan saat ini telah membuat para petani kesulitan mengairi areal persawahannya. Kondisi itu telah mengakibatkan sejumlah areal persawahan di wilayah Karawang mengalami keterlambatan tanam.
Sesuai dengan data per 30 Juni 2012, telah terjadi keterlambatan tanam seluas sekitar 51.000 hektare, akibat berkurangnya pasokan air di saluran irigasi.
Ali K
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012