Sukabumi (Antara) - Kota Sukabumi, Jawa Barat masuk dalam kawasan bencana yang tingkat resikonya sedang dari 16 daerah di Indonesia berdasarkan rilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Jika dibandingkan beberapa tahun ke belakang, status resiko kebencanaan Kota Sukabumi turun yang awalnya beresiko tinggi menjadi sedang," kata Seketaris Daerah Kota Sukabumi, Hanafie Zein di Sukabumi, Rabu.

Menurutnya, beberapa tahun lalu seperti 2009-2011 Kota Sukabumi selalu berada di daerah yang beresiko tinggi kebencanaan. Bahkan masuk dalam rangking 19 dari 26 kota dan kabupaten di Jabar.

Penilaian status daerah beresiko sedang kebencanaan ini dihitung dari indeks rawan bencana termasuk tinggi ancaman bencana seperti gempa bumi, tanah longsor, kekeringan, letusan gunung berapi, serta kebakaran permukiman.

Namun demikian, potensi bencana alam di Kota Sukabumi masih relatif tinggi dengan dibuktikan jumlah kejadian bencana selama triwulan I 2016 yang terjadi sebanyak 57 kali bencana dengan nilai kerugian mencapai sekitar Rp741.500.000.

"Untuk itu sudah menjadi tugas semua pihak untuk mengurangi resiko bencana ini, karena bencana alam yang terjadi di Kota Sukabumi salah satu penyebabnya disebabkan aktivitas warga," tambahnya.

Hanafie mengatalan pengurangan kawasan risiko bencana tinggi dan sedang menjadi prioritas utama nasional yang ditargetkan turun hingga 30 persen.

Untuk itu, perlu mengoptimalkan pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan bencana yang tujuan akhirnya untuk meminimalisasikan dampak atau kerugian dari bencana tersebut.

"Kami juga sudah menyiapkan anggaran kebencanaan sekitar Rp2 miliar dari APBD, namun untuk penggunaannya sesuai aturan yang berlaku," katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Sukabumi, Asep Suhendrawan mengatakan salah satu untuk meminimalisasikan resiko bencana seperti melakukan sosialisasi agar masyarakat paham bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan bencana.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016