Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengajak seluruh elemen warga untuk terlibat dalam pengawasan setiap tahapan Pemilu 2024, tak terkecuali di media sosial (medsos).

"Kita yang peduli terhadap kualitas demokrasi mari sama-sama kita jaga. Di medsos itu memang bebas, tapi dalam pemilu harus ada aturannya," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Bogor Irvan Firmansyah saat membuka sosialisasi pengawasan partisipatif bertajuk "Penguatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengawasan Pemilu Melalui Media Digital" di Sukaraja, Kabupaten Bogor, Senin.

Menurutnya, berkaca pada Pemilu 2019, medsos juga menjadi ruang yang dipenuhi kampanye dan hal-hal lain terkait pesta demokrasi lima tahunan. Maka, pengawasan medsos menjadi sangat penting agar ruang-ruang demokrasi tidak disalahgunakan dengan hal negatif seperti kampanye isu SARA, politik uang dan penyebaran berita bohong atau hoaks.

Baca juga: Bawaslu Bogor sertakan disabilitas dalam pengawasan pemilu

"Melakukan kampanye secara sportif boleh saja, tapi di luar itu seperti menggunakan isu SARA dan lainnya itu yang perlu diawasi. Kita ingin prosesnya berjalan baik sehingga melahirkan pemimpin yang baik. Laporkan ke kami, pengawas pemilu, jika menemukan pelanggaran di medsos," ujarnya.

Irvan menyebutkan, partisipasi masyarakat tidak hanya dilihat dari banyaknya warga yang menyalurkan hak pilihnya saat pemungutan suara berlangsung. Ia berharap partisipasi tersebut ditunjukkan melalui peran serta masyarakat dalam mengawasi seluruh tahapan Pemilu 2024.

"Untuk itu kami secara berjenjang mendorong partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu. Jadi tidak cukup hanya ketika datang ke TPS dan menyalurkan hak suaranya," terang Irvan.

Baca juga: Bawaslu Bogor umumkan 120 nama panwaslu kecamatan

Sementara, Komisioner Divisi Pengawasan Bawaslu Kabupaten Bogor, Burhanuddin di tempat yang sama mengatakan, sosialisasi yang diikuti oleh mahasiswa dan jurnalis ini digelar lantaran pihaknya ingin berdiskusi dan berbagai informasi terkait pengawasan partisipatif, khususnya pengawasan di medsos.

"Kita juga ingin berdiskusi soal pengawasan di media sosial, baik itu Facebook, Instagram, Twitter dan lainnya. Karena medsos ini juga digunakan untuk berkampanye dan lainnya," ujarnya.

Baca juga: Bawaslu Bogor umumkan hasil seleksi CAT calon anggota panwaslu kecamatan pada Selasa

Menurut Burhan, langkah ini penting dilakukan agar potensi pelanggaran pemilu bisa diminimalisasi. Pengawasan medsos yang intens akan memperkecil ruang-ruang yang berpotensi terjadi pelanggaran.

"Dengan segala keterbatasan Bawaslu secara struktural, kami mengajak seluruh elemen masyarakat ikut mengawasi. Jadi ada peran serta masyarakat di dalamnya," kata Burhan.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022