Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat, mencatat sepanjang Oktober 2022 ada 30 kejadian bencana yang menerjang berbagai wilayah di daerah itu mulai banjir, cuaca ekstrem, longsor hingga kebakaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Longsor masih mendominasi kejadian bencana di Kota Sukabumi sepanjang Oktober," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain di Sukabumi, Rabu.
Adapun rincian kejadian bencana yang tercatat di BPBD Kota Sukabumi untuk banjir lima kejadian, longsor 15 kejadian, cuaca ekstrem lima kejadian dan kebakaran lima kejadian. Kemudian untuk jumlah warga yang terdampak sebanyak 113 jiwa satu diantaranya meninggal dunia.
Baca juga: BNPB catat delapan orang meninggal akibat bencana hidrometeorologi basah
Baca juga: BNPB catat delapan orang meninggal akibat bencana hidrometeorologi basah
Sementara untuk bangunan yang rusak akibat terdampak bencana sebanyak 100 dengan taksiran kerugian mencapai Rp2,09 miliar. Kejadian bencana itu hampir merata di setiap kecamatan karena hampir seluruh daerah di Kota Sukabumi masuk dalam kategori rawan bencana.
Menurut Zulkarnain, pada Oktober kejadian bencana bisa dikatakan tinggi yang dikarenakan sejak awal hingga akhir bulan itu hujan deras hampir setiap hari turun di sepanjang waktu sehingga berpotensi terjadinya bencana. Bahkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan deras masih akan turun di wilayah Kota Sukabumi pada November.
"Jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya dari Januari hingga Oktober 2022, Oktober berada di peringkat kedua kasus kejadian bencana setelah Februari dengan total 35 kejadian dan di peringkat ketiga yakni September dengan 27 kejadian," tambahnya.
Baca juga: DLH Sukabumi gencarkan 'Prokasih' kurangi risiko bencana
Baca juga: DLH Sukabumi gencarkan 'Prokasih' kurangi risiko bencana
Zulkarnain mengatakan meskipun pada awal November ini curah hujan tidak begitu tinggi, tetapi pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada karena bencana bisa terjadi kapan dan di mana saja atau tidak bisa diprediksi.
Maka dari itu setiap warga diminta untuk selalu memantau kondisi lingkungannya masing-masing apalagi yang tinggal di lokasi rawan bencana kategori tinggi seperti di sekitar tebing tanah, bantaran sungai dan lainnya.
Maka dari itu setiap warga diminta untuk selalu memantau kondisi lingkungannya masing-masing apalagi yang tinggal di lokasi rawan bencana kategori tinggi seperti di sekitar tebing tanah, bantaran sungai dan lainnya.
Selain itu, jika di daerahnya melihat atau bahkan terdampak bencana untuk segera melapor kepada petugas penanggulangan bencana atau aparat keamanan terdekat agar bisa ditangani dengan cepat untuk meminimalisasikan kerugian.
Baca juga: Manifestasi Pancasila dalam penanggulangan bencana antropogenik
Baca juga: Manifestasi Pancasila dalam penanggulangan bencana antropogenik
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022