Bekasi (Antara Megapolitan) - Badan Pusat Statistik Kota Bekasi, Jawa Barat, selama kegiatan Sensus Ekonomi 2016 berlangsung pada bulan Mei ini sekaligus melakukan pendataan terhadap hunian rumah di wilayah itu yang kosong.
"Kegiatan sensus ekonomi ini juga termasuk di dalamnya pendataan terhadap rumah kosong yang ditinggal pemiliknya atau yang belum berpenghuni," kata Kepala BPS Kota Bekasi Slamet Waluyo di Bekasi, Minggu.
Menurut dia, petugas sensus ekonomi akan menempelkan stiker sensus di rumah tersebut sekaligus mendatanya sesuai alamat domisili untuk dilaporkan kepada BPS.
"Orang kadang punya kesan mengapa rumah kosong tetap kita tempel stiker sensus, karena sesuai prosedur kerjanya bahwa setiap bangunan fisik itu harus didata dan dipasangi stiker, bukan hanya yang ada orangnya, namun juga berlaku untuk rumah kosong," katanya.
Menurutnya, kasus yang terjadi kebanyakan di lapangan adalah, rumah kosong di mana petugas sulit menemui responden dikarenakan responden sedang bekerja atau pergi.
"Rumah kosong itu tetap akan dipasangi stiker dulu, tapi tetep harus didatangi lagi lain waktu untuk diwawancarai. Karena sensus kan untuk menjaring usahanya apakah ada atau tidak di dalam rumah itu," katanya.
Seluruh bangunan, kata Waluyo, akan dipasangi stiker karena untuk mencatat jumlah bangunannya.
Waluyo menambahkan, para pemilik bangunan kosong yang merasa belum menjalani sensus diimbau untuk segera melapor ke petugas untuk didata ulang.
Kegiatan sensus tersebut hanya berlangsung selama satu bulan, maka apabila penghuni masih belum bisa ditemui hingga tanggal 31 Mei 2016, maka akan dicatat sebagai rumah kosong.
"Kalau pada kunjungan berikutnya ada orangnya, kita wawancara. Kecuali orangnya itu sampai tanggal 31 tidak bisa ditemui, maka terpaksa kosong datanya," katanya.
Waluyo juga mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya sensus ekonomi, karena kegiatan ini sudah sesuai dengan Undang-Undang.
"Petugas sensus resmi, sesuai UU dan dibekali atribut standar, membawa surat tugas, dan tanda pengenal. Jadi masyarakat tidak perlu usah khawatir. Kita tidak memungut biaya sedikit pun. Kita datang untuk mewancarai dan menggali info tentang ekonomi dan usaha rumah tangga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Kegiatan sensus ekonomi ini juga termasuk di dalamnya pendataan terhadap rumah kosong yang ditinggal pemiliknya atau yang belum berpenghuni," kata Kepala BPS Kota Bekasi Slamet Waluyo di Bekasi, Minggu.
Menurut dia, petugas sensus ekonomi akan menempelkan stiker sensus di rumah tersebut sekaligus mendatanya sesuai alamat domisili untuk dilaporkan kepada BPS.
"Orang kadang punya kesan mengapa rumah kosong tetap kita tempel stiker sensus, karena sesuai prosedur kerjanya bahwa setiap bangunan fisik itu harus didata dan dipasangi stiker, bukan hanya yang ada orangnya, namun juga berlaku untuk rumah kosong," katanya.
Menurutnya, kasus yang terjadi kebanyakan di lapangan adalah, rumah kosong di mana petugas sulit menemui responden dikarenakan responden sedang bekerja atau pergi.
"Rumah kosong itu tetap akan dipasangi stiker dulu, tapi tetep harus didatangi lagi lain waktu untuk diwawancarai. Karena sensus kan untuk menjaring usahanya apakah ada atau tidak di dalam rumah itu," katanya.
Seluruh bangunan, kata Waluyo, akan dipasangi stiker karena untuk mencatat jumlah bangunannya.
Waluyo menambahkan, para pemilik bangunan kosong yang merasa belum menjalani sensus diimbau untuk segera melapor ke petugas untuk didata ulang.
Kegiatan sensus tersebut hanya berlangsung selama satu bulan, maka apabila penghuni masih belum bisa ditemui hingga tanggal 31 Mei 2016, maka akan dicatat sebagai rumah kosong.
"Kalau pada kunjungan berikutnya ada orangnya, kita wawancara. Kecuali orangnya itu sampai tanggal 31 tidak bisa ditemui, maka terpaksa kosong datanya," katanya.
Waluyo juga mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya sensus ekonomi, karena kegiatan ini sudah sesuai dengan Undang-Undang.
"Petugas sensus resmi, sesuai UU dan dibekali atribut standar, membawa surat tugas, dan tanda pengenal. Jadi masyarakat tidak perlu usah khawatir. Kita tidak memungut biaya sedikit pun. Kita datang untuk mewancarai dan menggali info tentang ekonomi dan usaha rumah tangga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016