Bekasi (Antara Megapolitan) - Badan Pusat Statistik Kota Bekasi, Jawa Barat, memperpanjang masa kerja petugas sensus ekonomi di wilayahnya selam dua pekan hingga 11 Juni 2016 dari batas waktu kegiatan yang semula ditetapkan selesai pada akhir Mei.

"Sesuai kebijakan dari pusat, ada tambahan waktu dua pekan lagi untuk menyisir responden yang sulit didatangi atau wilayah tempat tinggalnya sulit dicapai," kata Kepala BPS Kota Bekasi Slamet Waluyo di Bekasi, Jumat.

Menurut dia, sesuai agenda awal kegiatan sensus ekonomi 2016 dilakukan mulai 1-31 Mei di 56 kelurahan dan 12 kecamatan Kota Bekasi.

Hingga saat ini, kata dia, pihakny baru merampungkan kegiatan sensus sekitar 65 persen responden akibat kendala teknis survei di lapangan, seperti resistensi pengusah maupun alam alam sulit dijangkau.

"Dalam waktu yang tinggal beberapa hari lagi, baru sekitar 65 persen responden yang dilaporkan petugas telah rampung disurvei," katanya.

Dia menginstruksikan kepada para petugas sensus di wilayahnya untuk mengejar ketertinggalan target tersebut.

"Dalam sisa waktu lima hari ke depan kami coba kejar kekurangannya," katanya.

Kalaupun jika sampai batas waktu 31 Mei 2016, responden yang disurvei belum tercapai seratus persen, akan dilakukan penyisiran.

"Kita akan sisir satu persatu responden ke alamatnya dan diupayakan untuk bisa terdata dengan lengkap," katanya.

Slamet menambahkan, BPS sangat mengharapkan peran aktif dan kerja sama warga untuk aktif melaporkan jika dirinya belum didatangi petugas sensus.

"Demi kesuksesan Sensus Ekonomi 2016 yang menghasilkan data akurat dan kredibel, peran aktif warga sangat diperlukan," katanya.

Seluruh hasil sensus tersebut akan dilaporkan kepada BPS Pusat dan diumumkan hasilnya kepada Presiden RI Joko Widodo.

"Hasil sensus ekonomi ini akan disampaikan kepada publik bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2016," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016