Purwakarta (Antara Megapolitan) - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menginginkan agar seluruh pengurus partai berkomitmen menjaga lingkungan hidup, karenanya disiapkan pakta integritas lingkungan hidup bagi seluruh calon pengurus Partai Golkar Jabar.

"Intinya, pengurus Partai Golkar Jabar tidak boleh melakukan tindakan atau usaha yang berdampak terhadap kerusakan lingkungan hidup," katanya di Purwakarta, Rabu.

Hal tersebut disampaikan Dedi menjelang kegiatan pelantikan pengurus DPD Golkar Jabar yang rencananya digelar pada 1 Juni 2016 di Bogor.

Ia mengaku saat ini dirinya sudah mulai melakukan pendataan untuk seluruh kader yang nantinya akan menjadi pengurus DPD Partai Golkar Jabar. Pendataan itu juga berkaitan dengan kader yang memiliki usaha di bidang lingkungan.

"Nantinya bisa dilakukan pengecekan apakah usaha kader Partai Golkar Jabar itu berdampak buruk terhadap lingkungan hidup dan masyarakat sekitarnya atau tidak," kata dia.

Dengan adanya Pakta integritas lingkungan hidup, tentu akan membuat kader partai yang memiliki usaha yang merusak lingkungan itu sulit menjadi pengurus Partai Golkar Jabar.

"Nantinya, akan dibuat kesepakatan, seluruh pengurus DPD tidak boleh melakukan tindakan yang merusak dan merugikan alam. Jika masih nekat melanggar kesepakatan tentu diberi sanksi berat," katanya.

Dedi menegaskan dirinya memiliki alasan kuat membuat pakta integritas tentang lingkungan bagi para pengurus Golkar Jabar yang akan dilantik.

"Ini sesuai dengan semangat Partai Golkar yang berlambang pohon beringin. Seperti di Tanah Sunda, Beringin adalah pohon yang sakral serta melambangkan kekuatan dan keasrian hutan serta alam," kata dia.

Ia juga menyatakan, semangat Partai Golkar adalah terus berkarya untuk Indonesia. Sedangkan tindakan dan usaha yang merusak lingkungan tentu bertentangan dengan semangat berkarya tersebut.

Para pengurus DPD Golkar Jabar yang telah terpilih, nantinya akan langsung dilantik Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. Mereka juga akan menandatangani pakta integritas lingkungan dan harus siap dievaluasi atau diberi sanksi jika melanggar.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016