Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat melibatkan ahli geologi Universitas Pakuan (Unpak) untuk mengkaji gejala tanah dan air yang menimbulkan longsor di Gang Barjo, RT02/RW03 Kampung Kebon Jahe, Kelurahan Kebonkelapa, Kota Bogor pada Rabu (12/10) lalu.

Sekretaris Daerah Syarifah Sopiah saat diwawancarai usai peninjauan lokasi longsor tersebut, Rabu mengatakan menurut hasil kajian teknis pakar geologi kejadian longsor bukan tergelincir karena ada sesuatu yang licin di dalam tanah, melainkan jatuh atau roboh.

"Ini kan kajian teknisnya sudah kita coba lihat dari geologi dan ini dari ahli sipil untuk melihat geologi itu misalnya itu jenis tanahnya mengakibatkan kelongsoran tadi dikaji bukan kelongsoran (tergelincir) tapi jatuh gitu," kata Syarifah.

Baca juga: BNPB imbau Pemkot Bogor periksa kestabilan tanah sekitar Sungai

Syarifah mengungkapkan kondisi tanah menurut pakar geologi Universitas Pakuan menjadi lembek karena diapit oleh dua Sungai Cisadane dan Cidepit.

Ditambah saluran air atau drainase buangan air hujan dari bangunan di atas lokasi lokasi langsung jatuh ke tanah dari genting tanpa ada risplang atau talang air.

"Saluran di atas dibuang langsung ke situ enggak ada pengolahan enggak ada risplang gitu, karena itu semua bangunan semua (tepat di atas lokasi longsor) dibongkar terus kemudian juga di bagian bawah ada pengerjaan untuk tebing dari PUPR dan teknik sipil, fisik dulu," jelasnya.

Pantauan di lokasi, terdapat bangunan rumah berjejer tepat di atas lokasi longsor di Gang Barjo tersebut. Kondisi bangunan tersebut juga rawan longsor karena sudah tidak ada penahan.

Baca juga: Bima Arya lapor Mensos solusi permanen warga terdampak longsor Bogor

Sementara itu, dari bangunan tersebut berjarak sekitar 10 meter ke bawah ke lokasi longsor masih ditutup terpal sebagai langkah awal penanganan bencana oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor.

Di sekitar lokasi longsor itu, juga sedikitnya terdapat delapan rumah yang bersentuhan langsung dengan material-material longsor yang tersisa di lokasi.

Peneliti Pusat Kajian Geopark dan Kebencanaan Geologi Universitas Pakuan (Unpak) Denny Sukamto Kadarisman memaparkan diri sisi geologi, secara kasat mata di lokasi longsor Gang Barjo, Kebon Kelapa ada lapisan tanah tebal luar biasa.

Dikatakannya, kondisi tersebut jarang ditemukan yang mungkin tadinya ada batuan, kemudian lama-lama terkena air dan lapuk menjadi tanah tebal.

Baca juga: Bima Arya pastikan langsung penanganan dua titik bencana alam

"Kemudian, saya melihat kemungkinan ada Kali Cidepit, ada pengaruh air masuk ke lokasi sehingga tanah menjadi lapuk dan menebal," kata dia.

Denny menduga longsor bukan sesuatu yang menggelincir tetapi roboh saja karena ada lahan di atas dan terkena air.

"Tadi sudah kami bicarakan dengan pak Budi Ahli sipil bahwa hal itu bukan bidang gelincir sehingga masih bisa ditangani  dengan turap atau terasering," katanya.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022