Lampung Timur (Antara Megapolitan) - Presiden Joko Widodo diharapkan segera memilihkan satu nama bagi anak badak sumatera betina yang merupakan anak kedua dari induknya badak "Ratu" yang baru dilahirkan di penangkaran badak sumatera Taman Nasional Way Kambas Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung pada Kamis (11/5).

Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Ir Subakir, di Lampung Timur, Senin, menyatakan telah menyerahkan usulan tiga nama bagi anak kedua badak "Ratu" itu kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya untuk disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Yang menentukan dan meresmikan nama anak badak itu nanti Presiden Jokowi, dan sudah diusulkan ke Menteri LHK untuk disampaikan kepada Presiden," ujar Subakir pula.

Menurutnya, tiga nama itu adalah usulan pihak TNWK dan Yayasan Badak Indonesia (YABI). "Usulan nama-nama anak badak itu dari Yabi dan TNWK," katanya  lagi.

Ketiga nama yang diusulkan itu yakni Adinda, Andara, dan Andarani.

Tapi menurutnya lagi, nama-nama tersebut hanya sebatas usulan, mengingat Presiden Jokowi dapat menentukan sendiri nama yang lain bagi bayi badak sumatera tersebut.

"Nama-nama itu sebatas usulan, kalau Presiden memilih sendiri ya tidak apa-apa," ujarnya lagi.

Dia menambahkan, saat ini kondisi bayi badak anak kedua "Ratu" itu sehat dan masih terus didampingi oleh dokter hewan yang merawatnya. "Kondisinya sehat, nyusunya juga kuat dan masih terus didampingi oleh dokter yang merawatnya," ujarnya pula.

Sebelumnya, setelah dinantikan banyak pihak akhirnya Ratu, induk badak sumatera bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis) kembali melahirkan anaknya di penangkaran badak sumatera di Taman Nasional Way Kambas Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung, Kamis (11/5).

Bayi badak sumatera berjenis kelamin betina itu telah dilahirkan secara alami dari badak betina induknya, Ratu, di Suaka Rhino Sumatera (SRS) TNWK yang menjadi muara bagi penyelamatan satwa eksotis spesies badak yang terancam punah ini.

Kepala Balai TNWK Ir Subakir menjelaskan, bayi badak sumatera bercula dua berjenis kelamin betina tersebut lahir pukul 05.40 WIB hari Kamis.

Menurut dia, bayi badak betina itu merupakan hasil perkawinan Andalas (badak jantan), dan Ratu. Ini merupakan anak kedua pasangan badak sumatera itu. Anak pertamanya diberi nama Andatu, yang telah lahir tahun 2012 lalu.

Kelahiran anak badak spesies sangat langka dan dilindungi di dunia ini merupakan keberhasilan dan prestasi penangkaran badak yang dikembangkan sejumlah lembaga internasional di Lampung.

"Ratu, induk badak betina menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan dimulai pukul 03.00 WIB, dan proses kelahirannya sendiri berlangsung selama dua jam sampai dengan bayi badak lahir dengan selamat," ujar Subakir.

Menurut dia, pascakelahiran itu, anak dan induk badak tersebut tampak sehat. Dua jam setelah lahir, bayi badak tersebut sudah mulai berjalan dan menyusui kepada induknya, dan kondisi Ratu pascamelahirkan pun terlihat sangat kelelahan tetapi secara umum terlihat sehat, kata Subakir pula.

Dia menyebutkan, pada saat kelahiran bayi badak ini, induknya Ratu didampingi perawat satwa dan dokter hewan yang ada di SRS.

"Seluruh proses kelahiran bayi badak ini diawasi oleh perawat satwa dan dokter hewan SRS, terdiri dari drh Zulfi Arsan, drh Ni Made Ferawaty, tim dokter dari Kebun Binatang Taronga Australia dan Kebun Binatang White Oak Amerika Serikat serta perawat satwa senior dari Kebun Binatang Cincinnati Amerika Serikat," ujar Subakir lagi.  (Ant).  
    

Pewarta: Budisantoso B & Muklasin

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016