Bogor (Antara Megapolitan) - Ratusan warga Kota Bogor, Jawa Barat menulis surat untuk Presiden Joko Widodo yang berisikan permintaan agar pemerintah segera meratifikasi kerangka kerja pengendalian tembakau (FCTC), Minggu.

"Surat untuk Presiden dari Kota Bogor ini ditulis oleh warga di secarik kertas, isi surat bebas, pesan utamanya untuk membebaskan Indonesia dari iklan rokok dan asap rokok," kata Kepala Seksi Promosi Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Bogor Nia Nurkania.

Nia mengatakan, surat untuk Presiden Joko Widodo ditulis dalam rangka mendorong pemerintah untuk meratifikasi FCTC, sekaligus menjelang peringatan Hari Tanpa Tembakau se-Dunia yang diperingati setiap 31 Mei.

"Sejak 2009 Kota Bogor telah menerapkan kawasan tanpa rokok (KTR) merupakan salah satu dari kerangka acuan FCTC. Kita mendorong upaya pengendalian rokok lebih maksimal salah satunya dengan meratifikasi FCTC," katanya.

Menurut Nia, anak dan remaja saat ini menjadi target utama industri rokok sebagai perokok pengganti. Industri rokok merogoh kocek hingga triliunan rupiah untuk mempengaruhi anak dan remaja untuk merokok melalui iklan, promosi dan sponsor.

"Jumlah perokok Indonesia saat ini 62 juta jiwa. Lebih dari 150 juta penduduk Indonesia terpapar asap rokok di rumah, perkantoran, tempat umum dan transportasi publik," katanya.

Nia mengatakan, sudah saatnya masyarakat bergerak tidak tinggal diam akan bahaya rokok yang menjadi salah satu pemicu penyebab penyakit degeneratif yang nomor satu menyebabkan kematian.

"Menulis surat untuk Presiden Joko Widodo juga dilakukan sejumlah kota dan kabupaten di Indonesia yang juga menerapkan KTR," kata Nia.

Surat tersebut lanjut Nia, akan dikumpulkan bersama surat-surat dari kota lainnya dan pada tanggal 29 Mei 2016 mendatang akan dikirimkan langsung kepada Presiden Joko Widodo.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Ratna Yunita menambahkan, menulis surat untuk Presiden salah satu dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan Dinas Kesehatan dalam rangka memperingati Hari Jadi Bogor, dan Hari Tanpa Tembakau.

"Ini juga bagian dari tugas rutin Dinas Kesehatan dalam rangka penyuluhan hidup sehat, dengan melaksanakan jalan santai, pemeriksaan kesehatan, VCT HIV/AIDS, konseling mobil curhat dan terapi berhenti merokok," katanya.

Ratna menambahkan, kegiatan tersebut mendapat dukungan dari Bank Syariah Mandiri yang juga menyelenggarakan deteksi dini penyakit lewat pemeriksaan tekanan darah, pesta zumba, konsultasi finansial dan cuci emas gratis.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016