Delegasi Indonesia diundang untuk mempresentasikan keberhasilan strategi Indonesia dalam penanganan COVID-19 berbasis pendekatan komunikasi digital dan sosial pada rapat tahunan di Kantor Pusat OECD (Organisasi Internasional Kerja sama Ekonomi dan Pembangunan), di Paris, Perancis.
Delegasi Indonesia yang diwakili oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dihadiri oleh Anita Karolina, Devie Rahmawati, Ivana Maida, Rizky Ameliah, yang serangkaian agendanya dilaksanakan 26-30 September 2022.
"Pandemi COVID-19 telah menjadi momentum percepatan transformasi digital di Indonesia, yang memfasilitasi masyarakat melewati masa pandemi dengan tetap terhubung satu sama lain serta meningkatkan kapasitas belajar, bekerja dan berbisnis masyarakat," kata Devie Rahmawati dalam keterangannya, Rabu.
Devie mengatakan di sisi lain, pembangunan infrastruktur digital juga dibarengi dengan sebaran isu hoaks seputar Covid 19 yang tercatat mencapai 2.240 isu sepanjang periode 23 Januari 2022–5 Oktober 2022.
Konferensi tahun 2022 ini bertajuk 5th meeting of the OECD Expert Group on Public Communication, dihadiri lebih dari 40 delegasi dari sedikitnya 16 negara maju di dunia. Indonesia dan Singapura diundang mewakili Asia Tenggara.
Dikatakannya upaya menangani COVID-19, Presiden Jokowi semenjak Mei 2021 meluncurkan program literasi Makin Cakap Digital, yang bertujuan untuk memastikan agar seluruh masyarakat Indonesia memiliki imunitas terhadap konten-konten negatif.
"Melalui ketrampilan dasar digital untuk menjangkau total 50 juta masyarakat Indonesia di 514 Kabupaten/Kota, dimana dilakukan pelatihan secara kolosal sebanyak rata-rata 16 ribu kegiatan literasi untuk menjangkau minimal 12 juta orang per tahun hingga tahun 2024," kata Devie Rahmawati yang juga peneliti sosial digital Vokasi UI.
Menurut dia berkat komunikasi digital yang luas dan komunikasi secara tatap muka secara langsung melalui Duta Perubahan Perilaku yang terdiri dari berbagai 7 unsur elemen masyarakat (heptahelix) termasuk ulama, mahasiswa, dosen, pengusaha, pemerintah, tidak heran Indonesia mampu melahirkan sebuah program Vaksinasi Merdeka yang terbukti sukses menjadikan Indonesia sebagai negara peringkat 5 besar yang sukses menyelenggarakan vaksinasi, hingga pengendalian infeksi COVID-19.
Sementara itu Kordinator Literasi Digital Kominfo, Rizky Ameliah mengatakan profil komunikasi digital dari negara Indonesia yang memiliki jumlah populasi penduduk 277 juta jiwa orang, yang berasal dari 1300 suku bangsa, berbicara dalam lebih dari 700 bahasa lokal di wilayah, dan tinggal di wilayah kepulauan yang terdiri dari 17 ribu pulau, memiliki total pengguna internet di Indonesia ialah 202,6 juta (70 persen dari total populasi), dan 62 persen dari total populasi ialah pengguna media sosial aktif (170 juta).
"Rata-rata penggunaan media sosial ialah 3 jam, 14 menit per hari," jelasnya.
Profil ini menjadikan komunikasi menjadi salah satu tantangan yang perlu dikelola secara sistematis, terstruktur dan masif dalam upaya penanganan COVID– 19.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Delegasi Indonesia yang diwakili oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dihadiri oleh Anita Karolina, Devie Rahmawati, Ivana Maida, Rizky Ameliah, yang serangkaian agendanya dilaksanakan 26-30 September 2022.
"Pandemi COVID-19 telah menjadi momentum percepatan transformasi digital di Indonesia, yang memfasilitasi masyarakat melewati masa pandemi dengan tetap terhubung satu sama lain serta meningkatkan kapasitas belajar, bekerja dan berbisnis masyarakat," kata Devie Rahmawati dalam keterangannya, Rabu.
Devie mengatakan di sisi lain, pembangunan infrastruktur digital juga dibarengi dengan sebaran isu hoaks seputar Covid 19 yang tercatat mencapai 2.240 isu sepanjang periode 23 Januari 2022–5 Oktober 2022.
Konferensi tahun 2022 ini bertajuk 5th meeting of the OECD Expert Group on Public Communication, dihadiri lebih dari 40 delegasi dari sedikitnya 16 negara maju di dunia. Indonesia dan Singapura diundang mewakili Asia Tenggara.
Dikatakannya upaya menangani COVID-19, Presiden Jokowi semenjak Mei 2021 meluncurkan program literasi Makin Cakap Digital, yang bertujuan untuk memastikan agar seluruh masyarakat Indonesia memiliki imunitas terhadap konten-konten negatif.
"Melalui ketrampilan dasar digital untuk menjangkau total 50 juta masyarakat Indonesia di 514 Kabupaten/Kota, dimana dilakukan pelatihan secara kolosal sebanyak rata-rata 16 ribu kegiatan literasi untuk menjangkau minimal 12 juta orang per tahun hingga tahun 2024," kata Devie Rahmawati yang juga peneliti sosial digital Vokasi UI.
Menurut dia berkat komunikasi digital yang luas dan komunikasi secara tatap muka secara langsung melalui Duta Perubahan Perilaku yang terdiri dari berbagai 7 unsur elemen masyarakat (heptahelix) termasuk ulama, mahasiswa, dosen, pengusaha, pemerintah, tidak heran Indonesia mampu melahirkan sebuah program Vaksinasi Merdeka yang terbukti sukses menjadikan Indonesia sebagai negara peringkat 5 besar yang sukses menyelenggarakan vaksinasi, hingga pengendalian infeksi COVID-19.
Sementara itu Kordinator Literasi Digital Kominfo, Rizky Ameliah mengatakan profil komunikasi digital dari negara Indonesia yang memiliki jumlah populasi penduduk 277 juta jiwa orang, yang berasal dari 1300 suku bangsa, berbicara dalam lebih dari 700 bahasa lokal di wilayah, dan tinggal di wilayah kepulauan yang terdiri dari 17 ribu pulau, memiliki total pengguna internet di Indonesia ialah 202,6 juta (70 persen dari total populasi), dan 62 persen dari total populasi ialah pengguna media sosial aktif (170 juta).
"Rata-rata penggunaan media sosial ialah 3 jam, 14 menit per hari," jelasnya.
Profil ini menjadikan komunikasi menjadi salah satu tantangan yang perlu dikelola secara sistematis, terstruktur dan masif dalam upaya penanganan COVID– 19.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022