Prestasi tak henti ditorehkan oleh mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor. Tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga di bidang non-akademik. Adalah Ridwan Nuraripin Bouden,  yang berhasil meraih  mengikuti ajang bergengsi dikalangan milenial pertanian se-Jawa Barat yang digelar di Art Center Garut pekan lalu ini diikuti oleh delegasi terbaik dari setiap daerah dan meraih juara 1 Pinilih Putera Pertanian Jawa Barat.

Ridwan mengaku mengetahui ajang pemilihan putera puteri pertanian jawa barat sudah cukup lama yaitu pada tahun 2020 saat masih duduk di semester 3. Namun anak bungsu dari 2 bersaudara ini baru memberanikan diri untuk mengikuti pemilihan saat saya sudah berada di tingkat 3 tahun ini.

Pemilihan Putera-Puteri Pertanian Jawa Barat merupakan pencarian dan pembinaan generasi muda Jawa Barat yang memiliki kepedulian terhadap bidang lingkungan hidup khususnya pertanian.

Pemilihan ini diinisiasi oleh Paguyuban Putra Putri Pertanian Jawa Barat, sebuah manajemen berbasis pelatihan etika duta wisata dan budaya di Indonesia yang telah memiliki pengalaman dalam mendidik sejumlah duta mulai dari duta wisata daerah tingkat provinsi, nasional hingga internasional.

Baca juga: Konsisten pertahankan prestasi, Polbangtan Kementan tingkatkan kualitas lulusan

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), meyakini kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.

Menurutnya, pendidikan vokasi punya peran penting hasilkan petani milenial yang berjiwa entrepeneur. “Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru," tambahnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan Kementan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyampaikan bahwa petani milenial mempunyai peran penting dalam melanjutkan pembangunan di sektor pertanian.

"Sehingga, dibutuhkan dukungan dari SDM pertanian. Selain itu SDM pertanian adalah pengungkit terbesar produktivitas pertanian. Maka pendidikan vokasi menjadi salah satu kunci terhadap cikal bakal lahirnya petani milenial," katanya.

Baca juga: Puntodewa, Belgian Blue unggulan Polbangtan Kementan

Dengan tema “Wonderland Agrotourism", ajang tahun ini diharapkan mampu melahirkan duta pertanian yang mampu mencintai dan mengkolaborasikan antara elemen pertanian dan pariwisata sehingga promosi keduanya dapat berjalan beriringan dalam peningkatan promosi dan kesadaran kepada masyarakat.

Setelah terpilih, tugas seorang pinilih adalah merealisasikan advokasinya. Adapun advokasi yang diangkat oleh Ridwan Bouden yaitu perihal penggunaan pestisida yang semakin meningkat dan keinginannya mengajak petani dan generasi millenial untuk beralih menggunakan biopestisida.

“Berdasarkan Organisasi  Kesehatan  Dunia  WHO penggunaan  pestisida  didunia  mencapai  3,5  juta  ton  per  tahun dan memperkirakan  setiap  tahun  terjadi  1 - 5  juta  kasus keracunan pestisida. Melalui platform Pemuda Tani yang berdiri sejak tahun 2019 saya dan rekan rekan saya berusaha mewujudkan program kerja kementerian pertanian (yaitu ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas,red.) dengan cara membatasi ketergantungan pestisida pada kelompok tani di BPP Caringin Kabupaten Garut dengan beralih menggunakan biopestisda”, jelasnya.

Ridwan percaya, apabila petani menerapkan biopestisda pada kegiatan pertaniannya akan memberikan dampak positif bagi lingkungan, kesehatan dan mewujudkan kedaulatan pangan diera society 5.0.

Mahasiswa Jurusan Pertanian ini sendiri termotivasi mengikuti ajang tersebut karena melihat pemilihan ini adalah salah satu pemilihan ajang yang terbaik di Jawa Barat.

Baca juga: Pertemukan penerima manfaat dan calon offtaker, Kementan gelar business matching

“Ajang ini sesuai dengan tujuan saya ingin bertumbuh menjadi role model dibidang pertanian serta menjadi teladan yang dapat memberikan contoh baik kepada masyarakat”, jelasnya.

Pada tahun 2019, Ridwan dan rekan-rekan juga membentuk platform Pemuda Tani di BPP Kecamatan Caringin Kabupaten Garut yang bertujuan dalam  mewujudkan salah satu program kerja kementerian pertanian yaitu program ketersediaan, akses, dan konsumsi pangan berkualitas dengan cara membatasi ketergantungan penggunaan pestisida sintetik beralih menggunakan biopestisida.

Dengan menjadi bagian Putera Puteri Pertanian Jawa Barat, Ridwan merasa akan memiliki wadah yang tepat untuk belajar serta menambah wawasan. Pria kelahiran 20 Juli 2001 ini merasa bersyukur setelah terpilih menjadi Pinilih Putera Pertanian Jawa Barat 2022.

 “Sangat bersyukur karena ini merupakan salah satu momen terlangka dalam hidup saya dan merupakan hal pertama yang saya ikuti seumur hidup saya dengan dianugrahkan kesempatan untuk belajar lebih dan berbagi lebih”, pungkasnya.

Pewarta: Polbangtan Bogor/Ardianinda Wisda

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022