Dokter Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Dr drg Ririn Arminsih Wulandari, M.Kes, yang juga Dosen Departemen Kesehatan Lingkungan FKM UI menjelaskan "food borne disease" atau penyakit bawaan makanan perlu menjadi perhatian bersama masyarakat.

"Higiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu subjeknya," katanya di RSUI Depok, Jawa Barat, Jumat.

Menurut dia pencegahan terhadap "food-borne diseases" merupakan bagian dari upaya kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat yang harus dioptimalkan untuk mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs).

Baca juga: Doktor UI: Pandemi COVID-19 berdampak besar pada sektor pelayanan kesehatan
Baca juga: RSUI dapat melakukan operasi laparoskopi urologi berbagai tindakan medis

Ia mengatakan makanan menjadi salah satu sumber penularan penyakit.

"WHO menyebutkan bahwa lebih dari 200 penyakit disebabkan konsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, parasit, atau zat kimia seperti logam berat," katanya.

Masalah kesehatan masyarakat yang berkembang karena penyakit yang ditularkan oleh makanan ini, kata dia, berkontribusi secara signifikan terhadap beban penyakit dan kematian global.

Ririn menjelaskan sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitikberatkan kegiatan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu atau merusak kesehatan, mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana makanan tersebut siap untuk dikonsumsi kepada konsumen.

Baca juga: Dokter RSUI ingatkan kasus tuberkulosis perlu diwaspadai saat pandemi COVID-19

Ia menjelaskan terdapat tiga prinsip sanitasi makanan, yaitu pertama faktor fisik, yang terkait dengan kondisi ruangan yang tidak mendukung pengamanan makanan seperti sirkulasi udara dan temperatur yang kurang baik.

Kedua faktor kimia, yaitu adanya zat-zat kimia yang digunakan untuk mempertahankan kesegaran bahan makanan, seperti obat penyemprotan hama.

Ketiga faktor mikrobiologi, yang disebabkan oleh adanya kontaminasi oleh bakteri, virus, jamur dan parasit, demikian Ririn Arminsih Wulandari.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022