Karawang (Antara Megapolitan) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat mengakui daya tampung SMA masih minim, sehingga ribuan siswa lulusan SMP terancam tidak bisa melanjutkan pendidikan ke SMA sekitar Karawang.

"Siswa lulusan SMP sangat banyak, sedangkan daya tampung SMA terbatas. Ini jadi permasalahan di bidang pendidikan," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) setempat Dadan Sugardan, di Karawang, Senin.

Catatan Disdikpora setempat, rata-rata jumlah lulusan SMA di Karawang mencapai 23.623 orang. Kemudian lulusan SMP rata-rata per tahun sekitar 4.000 orang.

Akibat kondisi tersebut, ribuan lulusan SMP itu terancam tidak bisa masuk SMA di Karawang menyusul masih kekurangan daya tampung siswa di tingkat SMA.

Ia menyatakan akan berusaha mengatasi permasalahan daya tampung siswa di tingkat SMA itu, mengingat pemerintah daerah wajib memberikan fasilitas pendidikan untuk masyarakat.

Pada tahun ini Disdikpora Karawang mulai membangun empat unit sekolah baru tingkat SMA, setelah menerima bantuan dari pemerintah pusat. Hal itu bagian dari upaya meningkatkan daya tampung siswa SMA.

"Empat unit sekolah baru mulai dibangun pada tahun ini, dan ditargetkan bisa tuntas pembangunannya pada Agustus 2016," kata dia.

Pemkab Karawang mendapatkan total bantuan anggaran dari pemerintah pusat sebesar Rp9,6 miliar untuk pembangunan unit sekolah baru. Pada masing-masing pembangunan unit sekolah baru itu dialokasikan Rp2,4 miliar.

Empat unit sekolah baru yang dibangun itu adalah SMA Negeri 6 Karawang, SMA Negeri 1 Majalaya, SMA Negeri 1 Telukjambe Timur, serta SMA Negeri 2 Telukjambe Barat.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016