Bogor (Antara Megapolitan) - Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kota Bogor (DK3B), Jawa Barat segera menyiapkan cetak biru atau blueprint yang menjadi arah pembangunan dan pengembangan kesenian dan kebudayaan ke depan.

"Pekerjaan rumah utama yang harus segera disiapkan adalah cetak biru kesenian Kota Bogor ke depan, agar arah pembangunan dan pengembangannya jelas dan terukur," kata Ketua DK3B, Usmar Hariman yang juga Wakil Wali Kota Bogor, Senin.

Usmar Hariman terpilih sebagai Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kota Bogor dalam musyawarah anggota yang digelar di Balai Kota, Minggu kemarin. Ia menggantikan Ace Sumanta, ketua sebelumnya untuk masa jabatan tiga tahun ke depan.

Ia mengatakan, DK3B memiliki posisi strategis dalam mendukung pembangunan jika melihat sejarah Kota Bogor yang sarat dengan nilai-nilai kesenian dan kebudayaan yang masih terjaga hingga kini.

"DK3B di bawah langsung dinas formal Disbudparekraf dan sejumlah sanggar-sanggar yang memiliki bakat serta keahlian masing-masing," katanya.

Menurutnya, posisi strategis DK3B dibuktikan dengan prestasi yang diraih oleh sanggar yang dibina oleh DK3B baik skala nasional maupun internasional.

"Ini menjadi potensi ekonomi kreatif bagi Kota Bogor," katanya.

Usmar mengatakan, selama kepemimpinannya dirinya akan berupaya mengayungi dan mengayomi DK3B hingga memunculkan tokoh muda yang memiliki latar belakang seni dan budaya yang akan melestarikan kesenian dan kebudayaan bangsa.

"Kalau sudah muncul tokoh yang diharapkan kami persilahkan untuk maju melanjutkan tongkat estafet DK3B tidak harus menunggu sampai masa jabatan habis," katanya.

Dalam waktu dekat, lanjut Usmar, program yang akan dilakukan yakni menyusun formatur kepengurusan DK3B, semua yang mencalonkan diri akan menjadi pengurus inti berikutnya.

"DK3B akan melibatkan kasepuhan, budayawan dan seniman untuk meminta masukan dan sarannya. Termasuk juga sanggar-sanggar yang ada akan dilibatkan dalam pembuatan cetak biru kesenian dan kebudayaan Kota Bogor," katanya.

Ia mengatakan, DK3B tidak hanya menaungi kebudayaan Sunda saja tetapi juga kebudayaan pedoman, arab dan kebudayaan lainnya yang ada di Kota Bogor.

"Tapi yang menarik apabila kebudayaan sunda kita olah dengan perkembangan teknologi yang ada akan menjadi hal yang menakjubkan. Mulai dari lagu-lagunya maupun arasemen instrumen dari alat musik tradisional," katanya.

Ia menambahkan, pendidikan muatan lokal yang ada harus dipertahankan dan masukan dari budaya luar harus disaring hanya mengambil positifnya.

"DK3B berperan memfasilitasi semua kepentingan para budayawan dan seniman yang ada di Kota Bogor," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016