Wali Kota Bogor, Jawa Barat Bima Arya Sugiarto mendorong restorasi atau pemulihan lahan kebun pohon pala lebih gencar untuk mengembalikan identitas Kampung Buntar sebagai penghasil pala yang menggerakkan ekonomi warga sejak tahun 2020.
Bima Arya yang sedang menjalankan program "Ngantor di Kelurahan Muarasari" Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Selasa, didampingi jajaran pemerintah setempat dan ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina Tani Nurhasanah berkeliling perkampungan untuk memastikan pelayanan kepada warga tetap berjalan dan juga menyerap aspirasi dari warga.
"Ini kan ditanam dari Bibit, kemudian tumbuh besar panennya ini berapa lama, kemudian selama ini sudah berapa kali panen, perkembangan olahannya seperti apa," tanya Bima Arya.
Baca juga: ASN Kota Bogor lakukan aksi peduli bantu usaha mikro dan warga terdampak pandemi
Dari pertanyaan itu, ketua KWT pun menjelaskan bahwa pohon pala tersebut sudah tiga kali panen dan sudah ada berbagai olahan yang dihasilkan.
Kemudian Bima Arya pun mencoba memanen buah pala yang sudah berbuah lebat. Saat bersamaan Ia juga menanyakan bagaimana proses pemasaran olahan buah pala dan ikut membantu proses pemasarannya.
"Ya, memang ini harus terus kita didorong UMKM yang ada disini," ujarnya.
Baca juga: DPRD Kota Bogor usulkan program padat karya untuk warga terdampak secara ekonomi
Ditemani Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bogor Yane Ardian, Bima Arya menyusuri akses jalan yang hanya dapat dilalui oleh satu kendaraan di RW 08, Kampung Buntar.
Kampung Buntar ini, kata Bima, dulu dikenal sebagai penghasil buah pala. Namun sempat mengalami penurunan hingga Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) melakukan restorasi atau pemulihan dengan menanam ribuan pohon pala.
Tak hanya menanam ribuan pohon, Pemkot juga melakukan intervensi untuk kembali membangkitkan UMKM olahan pala hingga kampung Buntar menjadi Sentra Olahan Buah Pala yang salah satunya dilakukan oleh Dapur Mysari sebagai tempat produksi olahan pala.
Baca juga: Bima Arya sampaikan tujuh poin pertumbuhan ekonomi di Kota Bogor
Di Kampung Buntar RT 4/8, Bima Arya mengunjungi Saung Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina Tani yang diketuai oleh Nurhasanah yang juga pengelola Dapur Mysari.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Bima Arya yang sedang menjalankan program "Ngantor di Kelurahan Muarasari" Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Selasa, didampingi jajaran pemerintah setempat dan ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina Tani Nurhasanah berkeliling perkampungan untuk memastikan pelayanan kepada warga tetap berjalan dan juga menyerap aspirasi dari warga.
"Ini kan ditanam dari Bibit, kemudian tumbuh besar panennya ini berapa lama, kemudian selama ini sudah berapa kali panen, perkembangan olahannya seperti apa," tanya Bima Arya.
Baca juga: ASN Kota Bogor lakukan aksi peduli bantu usaha mikro dan warga terdampak pandemi
Dari pertanyaan itu, ketua KWT pun menjelaskan bahwa pohon pala tersebut sudah tiga kali panen dan sudah ada berbagai olahan yang dihasilkan.
Kemudian Bima Arya pun mencoba memanen buah pala yang sudah berbuah lebat. Saat bersamaan Ia juga menanyakan bagaimana proses pemasaran olahan buah pala dan ikut membantu proses pemasarannya.
"Ya, memang ini harus terus kita didorong UMKM yang ada disini," ujarnya.
Baca juga: DPRD Kota Bogor usulkan program padat karya untuk warga terdampak secara ekonomi
Ditemani Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bogor Yane Ardian, Bima Arya menyusuri akses jalan yang hanya dapat dilalui oleh satu kendaraan di RW 08, Kampung Buntar.
Kampung Buntar ini, kata Bima, dulu dikenal sebagai penghasil buah pala. Namun sempat mengalami penurunan hingga Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) melakukan restorasi atau pemulihan dengan menanam ribuan pohon pala.
Tak hanya menanam ribuan pohon, Pemkot juga melakukan intervensi untuk kembali membangkitkan UMKM olahan pala hingga kampung Buntar menjadi Sentra Olahan Buah Pala yang salah satunya dilakukan oleh Dapur Mysari sebagai tempat produksi olahan pala.
Baca juga: Bima Arya sampaikan tujuh poin pertumbuhan ekonomi di Kota Bogor
Di Kampung Buntar RT 4/8, Bima Arya mengunjungi Saung Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina Tani yang diketuai oleh Nurhasanah yang juga pengelola Dapur Mysari.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022