Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono menyatakan siap mengendalikan inflasi dengan menjaga harga barang-barang tetap stabil dan angka inflasi tidak naik.

"Meskipun Depok tidak masuk dalam daftar 10 kota/kabupaten tertinggi angka inflasinya, namun kami tetap berupaya untuk menjaga inflasi agar tidak terjadi kenaikan," kata Imam Budi Hartono di Depok, Selasa.

Imam mengatakan Presiden Joko Widodo dalam rapat tentang pengendalian inflasi di daerah secara virtual mengharapkan seluruh kepala daerah untuk menjaga inflasi agar tidak terjadi peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan.

"Saat ini angka inflasi Kota Depok sebesar 4,57 persen, masih berada di bawah ambang batas inflasi yang ditetapkan pemerintah pusat Presiden yaitu 4 ± 1 atau 5 persen," katanya.

Kami tentunya tidak mau lengah, terlebih saat ini kondisi perekonomian masyarakat yang sedang goyah akibat dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Imam menjelaskan ada beberapa upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam menjaga tingkat inflasi agar tetap stabil. Pertama, mengajak masyarakat untuk menanam cabai di rumah, sebab cabai merah salah satu penyumbang inflasi tertinggi.

"Kedua, menggerakan kembali program D'Saber mengajak ASN untuk bersedekah kepada warga yang kesulitan. Lalu, mengajak lembaga sosial dan zakat untuk membantu warga yang kesulitan dan mengadakan pasar murah," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Sekretariat Daerah (Setda) Kota Depok, Adnan Mahyudin menambahkan, naiknya harga sembilan bahan pokok (sembako) mempengaruhi kenaikan angka inflasi. Terutama cabai merah, bawang merah, dan telur.

"Kami berharap semoga Pemkot Depok dapat mempertahankan angka inflasi itu dan tidak naik," katanya.

Baca juga: Depok siapkan empat langkah tangani dampak kenaikan harga BBM
Baca juga: Pemkot Depok siap jalankan rekomendasi pemerintah pusat untuk pengendalian inflasi
 

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Riza Harahap


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022