Bogor (Antara Megapolitan) - Haroto Pusako Sentul merupakan kawasan hutan terpadu terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang menawarkan wisata edukasi lingkungan berbasis pemberdayaan masyarakat.

"Haroto Pusako dikembangkan secara berlanjutan menjadi area wisata edukasi lingkungan berbasis pemberdayaan masyarakat sekitar," kata Manager Sentul Eco Edu Tourism Forest, Perhutani, Komaruddin, saat ditemui dalam acara Adiwiyata Summit 2015 di Sentul Eco Edu Tourism Forest, Sentul, Minggu.

Ia mengatakan, Haroto Pusako merupakan hutan konservasi yang digagas oleh PT Astra International Tbk dengan tujuan menjadi kawasan "eco edu tourism" yang terbuka bagi umum. Kawasan ini memiliki luas sekitar 200 hektare, berada tidak jauh dari Sentul Eco Edu Tourism yang dikelola oleh Perhutani bekerja sama dengan Korea Selatan.

"Haroto Pusako mulai dikembangkan oleh Astra sejak tahun 2012," katanya.

Haroto Pusako memiliki fasilitas wisata seperti wisata alam kampung, jungle tracking, game, outbond, painball, penjelajah sungai, mengenali biota sungai, dan memperbayak sawah. Tersedia juga gedung pertemuan, dua asrama berkapasitas 200 orang, guesthouse untuk 15 orang dan empat kamar.

"Rata setiap minggu jumlah kunjungan mencapai 100 orang, kebanyakan dari sekolah, dan juga perusahaan," katanya.

Menurutnya, pengelolaan wisata edukasi lingkungan Haroto Pusako melibatkan masyarakat sekitar, memanfaatkan lahan sawah sebagai salah satu wahana belajar menanam padi, penyedia jasa logistik serta merawat dan menjaga hutan agar tetap lestari.

"Kita melibatkan masyarakat dari tiga desa yang berada di lingkar Sentul Eco Edu Tourism, yakni Desa Karang Tengah, Desa Cibadak dan Desa Citeureup," katanya.

Haroto Pusako letaknya cukup strategis, di kawasan hutan paling dekat dengan Jakarta berjarak sekitar 65 km, memiliki fungsi sebagai hidrologi menjaga lingkungan dan tata air.

"Hutan di Haroto Pusako memiliki peran mengurangi laju deforestasi dan tempat penyerapan air hujan agar tidak langsung ke sungai. Mengurangi dampak pemanasan global dan curah hujan yang tinggi. Sudah ada 2.000 pohon yang ditanam," katanya.

Kepala Divisi Humas PT Astra International Tbk, Yulian Warman mengatakan, Haroto Pusako merupakan program kawasan hutan terpadu yang dikembang Grup Astra seluas 200 hektare yang berfungsi sebagai tempat untuk konservasi lahan yang terdegradasi, tempat pelestarian keanekaragaman hayati dan konservasi tanaman langka, serta pusat kegiatan pengolahan hutan berbasis masyarakat untuk memperoleh pendapatan dari memelihara hutan dengan pemanfaatan tumpang sari.

"Haroto Pusako digagas sebagai upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Perum Perhutani," katanya.

Ia mengatakan, untuk mengembangkan kawasan hutan terpadu tersebut Astra telah menginvestasikan Rp1,2 miliar. Tercatat sejak 2008 Astra telah merintis gerakan penanaman pohon melibatkan karyawan melalui program "satu karyawan satu pohon" (Sakasapo) untuk seluruh karyawan Astra di seluruh Indonesia.

Selain menanam pohon, lanjutnya, Astra juga turut serta mengembangkan tujuh hutan kota bekerja sama dengan pemeirntah dan pemangku kepentingan terkait.

"Di area ini pengunjung dapat berinteraksi dengan alam dan mempelajari mengenai karakter hutan tropis dataran rendah," katanya.

Sejak 2012, dilakukan penanam di kawasan Haroto Pusako, hasil dari penanam ini terlihat dengan meningkatnya ekosistem di kawasan tersebut. Dari hasil penelitian yang dilakukan ditemukan 38 jenis burung, empat jenis mamalia, tujuh jenis reptil dan enam jenis amfibi dan berbagai jenis serangga dapat dijumpai.

"Dari total jenis yang ada dua diantaranya termasuk kategori mendekati terancam punah, berdasarkan IUCN yakni burung betet biasa dan katak hijau pohon," katanya.

Yulian menambahkan, penamaan Haroto Pusako berasal dari bahasa Ocu dari Kabupaten Kampar, Provisi Riau, yang bermakna Harta Pusaka Ibu Pertiwi yang hakiki yang harus dilestarikan keberadaannya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016