Bekasi (Antara Megapolitan) - Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat sebanyak lima sekolah di Kecamatan Jatiasih diliburkan akibat terendam banjir sejak Kamis (21/4).
"Aktivitas belajar mengajar lumpuh total. Ribuan murid dan puluhan guru kita liburkan dulu sampai situasi normal," kata Kadisdik Kota Bekasi Rudi Sabarudin di Bekasi, Sabtu.
Menurut dia, sekolah tersebut di antaranya SDN Jatirasa V, SDN Jatirasa IV, SDN Jatimekar IX, SMAN 6 dan SMP Al Fajar.
"Sekolah paling parah terendam banjir adalah SDN Jatirasa V di Kompleks Perumahan Pondokgede Permai, Jatiasih, yang terendam air dengan ketinggian empat meter," katanya.
Pihaknya mencatat, jumlah siswa yang diliburkan itu berjumlah lebih dari 1.000 siswa, dengan estimasi per sekolah berjumlah 400 siswa.
Menurut Rudi, sekolah tersebut saat masih dalam tahap pemulihan dengan membersihkan tumpukan lumpur dan sampah yang berasal dari luapan Kali Bekasi.
"Kita berusaha agar mobil kebersihan bisa sebanyaknya mengangkut lumpur," katanya.
Menurut Rudi, upaya pemulihan lingkungan sekolah dilakukan dengan melibatkan sejumlah pihak terkait dari organisasi masyarakat, kader partai politik, TNI dan Polri.
Dia memprediksi, aktivitas tersebut akan selesai pada Minggu (24/4) dan aktivitas sekolah bisa berlangsung normal mulai Senin (25/4).
"Besok kalau bersih, kegiatan belajar mengajar sudah bisa berjalan lagi pada Senin," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Aktivitas belajar mengajar lumpuh total. Ribuan murid dan puluhan guru kita liburkan dulu sampai situasi normal," kata Kadisdik Kota Bekasi Rudi Sabarudin di Bekasi, Sabtu.
Menurut dia, sekolah tersebut di antaranya SDN Jatirasa V, SDN Jatirasa IV, SDN Jatimekar IX, SMAN 6 dan SMP Al Fajar.
"Sekolah paling parah terendam banjir adalah SDN Jatirasa V di Kompleks Perumahan Pondokgede Permai, Jatiasih, yang terendam air dengan ketinggian empat meter," katanya.
Pihaknya mencatat, jumlah siswa yang diliburkan itu berjumlah lebih dari 1.000 siswa, dengan estimasi per sekolah berjumlah 400 siswa.
Menurut Rudi, sekolah tersebut saat masih dalam tahap pemulihan dengan membersihkan tumpukan lumpur dan sampah yang berasal dari luapan Kali Bekasi.
"Kita berusaha agar mobil kebersihan bisa sebanyaknya mengangkut lumpur," katanya.
Menurut Rudi, upaya pemulihan lingkungan sekolah dilakukan dengan melibatkan sejumlah pihak terkait dari organisasi masyarakat, kader partai politik, TNI dan Polri.
Dia memprediksi, aktivitas tersebut akan selesai pada Minggu (24/4) dan aktivitas sekolah bisa berlangsung normal mulai Senin (25/4).
"Besok kalau bersih, kegiatan belajar mengajar sudah bisa berjalan lagi pada Senin," ujarnya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016