Sukabumi, 16/10 (ANTARA) - Manajer Pelaksana Konstruksi PT PLN  Syaiful Arif mengatakan, untuk perbaikan 13 tower saluran udara tegangan tinggi yang roboh di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi membutuhkan dana sekitar Rp20 miliar.

"Untuk perbaikan dan membangun kembali ke 13 tower yang roboh tersebut memerlukan biaya antara Rp15 miliar sampai Rp20 miliar," kata Syaiful saat dihubungi wartawan di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu.

Ditambahkannya, pembangunan tower ini menurutnya membutuhkan biaya lebih tinggi dibandingkan dengan pembangunan ke-13 tower tersebut.

Karena, kata dia, tower yang roboh ini dibangun empat tahun yang lalu, sehingga harganya saat ini sudah naik.

Ia mengatakan, dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh tim PLN di lapangan, robohnya tower tersebut bukan karena konstruksi yang buruk, tetapi adanya kasus pencurian besi penyangga siku-siku yang menyebabkan robohnya ke-13 tower ini.

"Kasus robohnya tower ini murni kasus pencurian, karena selama membuat tower SUTT maupun tower SUTET di Indonesia belum pernah ada permasalahan karena kami sudah berpengalaman membuat tower dengan kualitas kontruksi yang sangat baik," tambahnya.

Dari hasil identifikasi di lapangan yang dilakukan oleh pihaknya kerusakan tower berada pada titik 6-20 Bahkan dua tower lainnya dalam kondisi kritis yakni di nomor 6 dan 7, untuk mengantisipasi dua tower yang terancam roboh ini, petugas bagian teknisi mulai melakukan perbaikan.

Selain itu, Syaiful juga mengatakan, rencananya tower ini akan mulai diaktifkan pada bulan ini, namun karena kejadian tersebut menyebabkan pihanya menunda dahulu sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Aditya

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2011