Bekasi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menggandeng koperasi swasta untuk mengelola pedagang kaki lima di Sisi Selatan Kalimalang Kampus Universitas Islam 45 Bekasi, Bekasi Timur.
"Kita berencana melakukan pembenahan bangunan liar di sana untuk dijadikan taman kuliner," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Selasa.
Adapun lahan yang akan dibenahi di lokasi itu merupakan lahan Perum Jasa Tirta II yang menjadi bantaran Kalimalang sepanjang lebih kurang satu kilometer yang membentang mulai dari Kampus Unisma hingga RS Mitra Keluarga Bekasi Timur.
Saat ini lahan tersebut dimanfaatkan sejumlah masyarakat sebagai tempat berdagang dan berkumpulnya para seniman jalanan.
Dari pantauan di lokasi diketahui, lahan itu ditempati belasan pedagang makanan maupun tanaman, sementara di samping kampus terdapat balai yang menjadi tempat berkumpulnya para seniman.
Menurut Rahmat, Pemkot Bekasi telah melaksanakan rapat koordinasi bersama Koperasi Mulia Sejahtera selaku pihak yang berminat melakukan pengelolaan PKL di lokasi itu secara nonpermanen, Senin (19/4).
Dalam agenda tersebut disepakati empat poin penting mengenai pembongkaran sisi selatan Kalimalang tersebut.
"Saya meminta Staf Ahli Bidang Ekonomi membuat surat pemberitahuan kepada Camat Bekasi Timur, Dinas Tata Kota, dan Dinas Perekonomian Rakyat agar pembenahan dilakukan segera," katanya.
Selain itu, pihaknya pihaknya juga meminta agar Koperasi Mulia Sejahtera yang akan mengelola kawasan itu untuk segera berkoordinasi dengan beberapa bank swasta maupun bank pemerintah untuk kebutuhan dana kegiatan.
Rahmat juga meminta agar dinas terkait seperti Dinas Perekonomian Rakyat, Dinas Industri, Perdagangan dan Koperasi, serta Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata mempersiapkan kerja sama membuat taman kuliner di area itu.
Rahmat mengingatkan, agar bentuk bangunannya tidak dibuat secara permanen.
"Bentuk dari bangunannya jangan permanen, buat yang bisa bongkar pasang agar sewaktu waktu jika terjadi pembangunan tidak repot," katanya.
Rahmat menambahkan, seluruh perencanaan terkait wacana taman kuliner itu perlu segera diselesaikan dalam waktu dekat.
"Diselesaikan, jangan adakan rapat terus. Pekan depan, laporan dan rencananya harus sudah jadi," katanya.
(Adv).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Kita berencana melakukan pembenahan bangunan liar di sana untuk dijadikan taman kuliner," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Selasa.
Adapun lahan yang akan dibenahi di lokasi itu merupakan lahan Perum Jasa Tirta II yang menjadi bantaran Kalimalang sepanjang lebih kurang satu kilometer yang membentang mulai dari Kampus Unisma hingga RS Mitra Keluarga Bekasi Timur.
Saat ini lahan tersebut dimanfaatkan sejumlah masyarakat sebagai tempat berdagang dan berkumpulnya para seniman jalanan.
Dari pantauan di lokasi diketahui, lahan itu ditempati belasan pedagang makanan maupun tanaman, sementara di samping kampus terdapat balai yang menjadi tempat berkumpulnya para seniman.
Menurut Rahmat, Pemkot Bekasi telah melaksanakan rapat koordinasi bersama Koperasi Mulia Sejahtera selaku pihak yang berminat melakukan pengelolaan PKL di lokasi itu secara nonpermanen, Senin (19/4).
Dalam agenda tersebut disepakati empat poin penting mengenai pembongkaran sisi selatan Kalimalang tersebut.
"Saya meminta Staf Ahli Bidang Ekonomi membuat surat pemberitahuan kepada Camat Bekasi Timur, Dinas Tata Kota, dan Dinas Perekonomian Rakyat agar pembenahan dilakukan segera," katanya.
Selain itu, pihaknya pihaknya juga meminta agar Koperasi Mulia Sejahtera yang akan mengelola kawasan itu untuk segera berkoordinasi dengan beberapa bank swasta maupun bank pemerintah untuk kebutuhan dana kegiatan.
Rahmat juga meminta agar dinas terkait seperti Dinas Perekonomian Rakyat, Dinas Industri, Perdagangan dan Koperasi, serta Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata mempersiapkan kerja sama membuat taman kuliner di area itu.
Rahmat mengingatkan, agar bentuk bangunannya tidak dibuat secara permanen.
"Bentuk dari bangunannya jangan permanen, buat yang bisa bongkar pasang agar sewaktu waktu jika terjadi pembangunan tidak repot," katanya.
Rahmat menambahkan, seluruh perencanaan terkait wacana taman kuliner itu perlu segera diselesaikan dalam waktu dekat.
"Diselesaikan, jangan adakan rapat terus. Pekan depan, laporan dan rencananya harus sudah jadi," katanya.
(Adv).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016