Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, segera menggunakan anggaran belanja tak terduga (BTT) untuk membangun turap di 37 lokasi bencana longsor dan banjir lintasan di daerahnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto usai meninjau beberapa lokasi bencana di Bogor, Selasa, mengatakan pemerintah memperhatikan keperluan warga dan perbaikan lokasi bencana.

"Jadi, saya koordinasikan agar pengerjaan turap segera dilakukan karena kalau tidak, dapat mengancam keselamatan warga," katanya.

Baca juga: Longsor di Kota Bogor, seorang warga tewas tertimbun

Bima menyampaikan bahwa dari hasil peninjauan ke beberapa lokasi bencana, telah dilakukan tahapan penanganan bencana di antaranya berupa evakuasi warga dari sekitar lokasi ke tempat yang aman dan menyiapkan kebutuhan warga terdampak.

"Kebutuhan warga berupa baju, kasur, buku-buku anak sekolah yang basah atau rusak akibat banjir lintasan dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial (Dinsos) Bogor," katanya.

Ia menginstruksikan dinas terkait agar pembangunan turap sebagai langkah jangka menengah bisa cepat dilakukan.

Menurut data BPBD Kota Bogor terdapat 18 titik lokasi longsor, 12 titik banjir, dua tembok roboh, dua pohon tumbang, dan tiga bangunan ambruk.

Baca juga: Ada 15 titik kejadian bencana di Kota Bogor akibat hujan deras hari ini

"Seperti tadi saya cek, ternyata banyak yang tidak bisa ganti baju, kemudian kasurnya rusak. Saya koordinasikan dengan Dinas Sosial dan BPBD untuk mengondisikan itu," kata Bima.

Di sisi lain, Bima Arya mengimbau semua pihak untuk siaga bencana mengingat prakiraan cuaca yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa wilayah Bogor, khususnya Kota Bogor tidak menentu.

"Cuaca tidak menentu, tapi kita antisipasi saja. Kita meminta semua warga bersiaga ketika hujannya terindikasi berat sebaiknya tidak berada di titik rawan," kata Bima.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022