Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar Program Pelatihan Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) yang diperuntukkan kepada Para Eselon 1 di Kemendagri, BKPM, DKPP, Kemenperin, dan Mahkamah Agung dengan menggandeng ESQ.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Depok, Jumat, mengatakan, pada tahun ini akan mengundang 10 Kementerian untuk mengikuti diklat sebanyak empat  "batch" ini. Pada akhir tahun, KPK secara khusus akan mengundang para gubernur, para sekda, ketua DPRD, penjabat kepala daerah bersama pasangannya untuk mengikuti program ini. 

"KPK sudah berdiri selama 18 tahun. Banyak hal yang dilalui oleh KPK khususnya kasus-kasus korupsi. Jika melihat di berita atau Koran, ada sekitar 1400 orang yang bermasalah sampai saat ini. Untuk menghadapi hal tersebut saya tekankan dengan 2 pendekatan atau cara," ujarnya.

Nurul  memaparkan terkait dua pendeketan tersebut yakni secara eksternal (melalui sistem) dan secara internal (melalui diri sendiri/integritas). Dengan begitu, harapannya ke depan akan dapat terhindar dari perilaku atau tindakan-tindakan kolusi korupsi maupun nepotisme.

"Sistemnya kami perbaiki supaya setiap pengelolaan wewenang publik dan pengelolaan keuangan negara mampu membuat kita semua sebagai penyelenggara negara tidak korupsi. Salah satu perbaikan sistem itu bisa di design dengan teknologi terkini. Nah ini yang saya namakan cara eksternal. Namun ini saja tidak cukup, harus dengan cara internal," katanya. 

Baca juga: KPK gandeng ESQ bekali Paku Integritas untuk pejabat BKPM dan Perindustrian
Baca juga: KPK gandeng ESQ kuatkan karakter dan Paku Integritas penyelenggara negara

Sementara itu, Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian yang kesekian kalinya digandeng KPK untuk memberikan training motivasi kepada para petinggi khususnya di lingkup Kementerian/Lembaga Pemerintah ini memberikan pengantar dan pengenalan tagline paku integritas.

“Izin saya bukan untuk mengajari ikan hiu berenang. Di sini juga saya ingin menyimpulkan apa yang disampaikan oleh Pak Ghufron. Yang beliau sampaikan itu ada 3 dimensi atau tiga lapisan perubahan perilaku yakni dari segi hasil, proses, dan identitas. Semua itu bertujuan agar Indonesia bebas korupsi,” ucap Ary. 

Ia melanjutkan dan membahas tentang 3 dimensi lainnya yakni komitmen intelektual (sebagai pejabat eselon 1), komitmen emosional (malu jika melakukan korupsi), komitmen spiritual (suara hati untuk memegang nilai integritas, karena mendapat kontrak dari Tuhan).

"Berbicara soal integritas, kita tahu bahwa manusia itu tidak dilahirkan untuk berbohong. Lalu bagaimana cara mengimplementasikan integritas dengan 3 K yaitu perlu adanya Keselarasan, Konsistensi, dan Keberanian,” ucap Ary. 

Selain Wakil Ketua KPK dan Founder ESQ Group sebagai narasumber, hadir juga dalam forum tersebut Deputi Dikmas KPK Wawan Wardiana, Direktur Diklat Antikorupsi KPK Dian Novianthi, Founder Rumah Perubahan Rhenald Kasali, Tokoh Pemberantas Korupsi Indonesia Erry Riyana Hardjapamekas, dan lainnya.

Kemudian, Wawan Wardiana menyampaikan sejumlah program yang terus dirancang KPK sebagai upaya menekan angka korupsi di tanah air.

"Terkini, KPK punya program penguatan antikorupsi yang menyasar para pejabat tinggi. Ada juga program khusus untuk eselon 2 ke bawah, agar Paku Integritas ini semakin menyebarluas,” kata Wawan.

Ia mengatakan bahwa kegiatan ini bentuknya pelatihan atau training dalam waktu yang dipadatkan. Seharusnya training ini dilaksanakan 3 hari namun dipadatkan menjadi 1 hari dari pagi hingga malam. 

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Riza Harahap


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022