Organisasi Otonom (Ortom) Partai Amanat Nasional (PAN) Perempuan Amanat Nasional (PUAN AMANAT) selalu mendukung kegiatan maupun kerja politik nyata dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan partai, termasuk turut hadir saat proses pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Sebagai organisasi otonom PAN, kami selalu ambil bagian dan mendukung seluruh kegiatan maupun kerja politik nyata dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan partai ini. Hal ini sudah menjadi komitmen seluruh kader PUAN AMANAT diseluruh Indonesia," kata Ketua Umum PUAN AMANAT, Intan Fauzi dalam keterangannya, Kamis.

Seperti diketahui, saat pendaftaran PAN ke KPU Rabu (10/8) lalu, PUAN AMANAT turut hadir. Prosesi pendaftaran PAN ke KPU berlangsung meriah. 

Long march kader PAN ke KPU dipimpin langsung Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Hadir bersama Ketua Umum, Ketua Umum PUAN AMANAT, Intan Fauzi, Wakil Ketua Umum PUAN AMANAT, Putri Zulkifli Hasan dan Sekjend PUAN AMANAT, Adelia Pasha.

Intan yang juga wakil rakyat Dapil Depok-Bekasi ini mengatakan kehadiran PUAN AMANAT saat proses pendaftaran PAN merupakan bentuk dukungan politik nyata dari organisasi sayap partai yang bergerak di bidang perempuan ini kepada DPP PAN.

Hal ini sejalan dengan kebijakan DPP PAN yang selalu melibatkan Ortom PAN dalam kegiatan politik.Terlebih, ketika ada pesta demokrasi karena dianggap sebagai mesin partai paling fleksibel untuk masuk di tengah masyarakat. Ini artinya, PUAN AMANAT selalu hadir dalam semua kerja politik PAN.

“Saya ingin memastikan bahwa PUAN AMANAT ini menjadi ‘patner’ strategis PAN dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan kontribusi berupa perolehan suara maksimal dalam Pemilu 2024,” tuturnya.

Zulhas mengatakan, pendaftaran yang dilakukan PAN merupakan kewajiban konstitusional bagi parpol yang akan mengikuti Pemilu 2024 mendatang.

Dia juga menegaskan, siap mendukung tugas KPU untuk menyukseskan pemilu 2024. "PAN sudah 5 kali ikut pemilu, nanti 2024 tentu akan yang keenam. Kami harapkan pemilu yang berkualitas, tentu kita berharap akan menjadikan proses demokrasi itu demokrasi yang punya nilai," kata Zulkifli.

Untuk itu, anggota DPR RI Komisi VI ini meminta agar perempuan harus melek politik. Sebab, hanya perempuan yang memahami di bidang tertentu dan dapat menyuarakan melalui politik.

Merujuk Undang-Undang Pemilu, sudah menjadi tugas PUAN AMANAT untuk memenuhi kuota 30 persen perempuan di partai politik.

Saat ini terangnya, pengurus DPP PAN berisi lebih dari 30 persen perempuan.
Artinya, PAN memang memberi ruang besar untuk keterwakilan perempuan di dalam politik.

Namun dia berharap perempuan ini tak hanya sebagai pelengkap syarat partai untuk mencalonkan anggota DPRD baik kota kabupaten,provinsi maupun DPR RI.

"Tetapi kuota 30 persen yang diajukan ini menjadi penyambung aspirasi wanita," tuturnya.

Intan menilai, keterlibatan perempuan dalam politik kini semakin baik. Keberadaan perempuan pun kini tak lagi hadir sebagai pelengkap penggembira.
Melainkan bisa memberi warna lebih baik di legislatif, eksekutif, bahkan di organisasi sosial kemasyarakatan.

"PAN adalah partai yang berkomitmen untuk terus memberi ruang bagi aktifnya perempuan dalam politik. Di DPR RI misalnya, dari 44 anggota 7 di antaranya adalah perempuan," katanya.

Lebih lanjut, Wakil Rakyat Dapil Jabar VI menginginkan agar pemilu 2024 mendatang merupakan pemilu yang berintegritas.

Maka PAN akan melakukan seleksi agar kader kandidat yang menjadi pilihan masyarakat sesuai dengan apa yang masyarakat harapkan.

"Sebagai pengemban amanat, perempuan selalu berperan penting dalam dunia politik untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Jadi, PUAN AMANAT harus menjadi garda terdepan dalam pemenangan PAN dalam Pileg 2024 mendatang. Dan pasti ada haraPAN," ujarnya.
 

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022