Bogor (Antara Megapolitan) - PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Jawa Barat tahun 2016 akan membangun sarana pengolah dan penampung air untuk meningkatkan pelayanan dan mengatasi kekurangan air di wilayah tersebut.
"Kami sedang melakukan ekspansi dengan membangun water treatment plant atau WTP Katulampa yang memiliki kapasitas 600 liter per detik," kata Pjs Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Deny Senjaya di Bogor, Kamis.
Deny mengatakan pembangunan WTP Katulampa dan reservoar atau penampung air tersebut menggunakan dana bantuan dari pemerintah pusat.
Selain WTP Katulampa, PDAM Tirta Pakuan dalam waktu dekan ini akan melakukan pengerjaan reservoar dengan bantuan pemerintah pusat dan debit air sekitar 300 liter per detik atau senilai sebesar Rp75 miliar.
"Pemerintah pusat yang melaksanakan, PDAM Tirta Pakuan hanya menerima aset saja," katanya.
Ia mengatakan pembangunan WTP Katulampa direncanakan selesai 2017, sedangkan reservoar akan selesai di tahun 2016.
Menurutnya, PDAM Tirta Pakuan tahun 2016 berusia 39 tahun. Di usia tersebut, perusahaan diharapkan semakin produktif dan kondusif dalam meningkatkan kesejahteraan karyawannya.
"Yang terpenting adalah pelayanan kepada masyarakat harus ditingkatkan terutama terkait kelangsungan distribusi air dan gangguan pengaliran," katanya.
Terkait masih adanya keluhan pasokan air bersih kepada pelanggan, menurut Deny hal tersebut dikarenakan debit air PDAM sekarang menjadi 100 liter per detik yang hanya mampu melayani 6.000 pelanggan. Kondisi tersebut dikarenakan cuaca yang mengganggu pasokan air baku.
"Kami terus mengatasi kekurangan pasokan air dengan melakukan pengaturan pengaliran dan segera mulai menambah kapasitas. Untuk mengatasi kekurangan inilah perlu dibangun WTP dan reservoar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Kami sedang melakukan ekspansi dengan membangun water treatment plant atau WTP Katulampa yang memiliki kapasitas 600 liter per detik," kata Pjs Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Deny Senjaya di Bogor, Kamis.
Deny mengatakan pembangunan WTP Katulampa dan reservoar atau penampung air tersebut menggunakan dana bantuan dari pemerintah pusat.
Selain WTP Katulampa, PDAM Tirta Pakuan dalam waktu dekan ini akan melakukan pengerjaan reservoar dengan bantuan pemerintah pusat dan debit air sekitar 300 liter per detik atau senilai sebesar Rp75 miliar.
"Pemerintah pusat yang melaksanakan, PDAM Tirta Pakuan hanya menerima aset saja," katanya.
Ia mengatakan pembangunan WTP Katulampa direncanakan selesai 2017, sedangkan reservoar akan selesai di tahun 2016.
Menurutnya, PDAM Tirta Pakuan tahun 2016 berusia 39 tahun. Di usia tersebut, perusahaan diharapkan semakin produktif dan kondusif dalam meningkatkan kesejahteraan karyawannya.
"Yang terpenting adalah pelayanan kepada masyarakat harus ditingkatkan terutama terkait kelangsungan distribusi air dan gangguan pengaliran," katanya.
Terkait masih adanya keluhan pasokan air bersih kepada pelanggan, menurut Deny hal tersebut dikarenakan debit air PDAM sekarang menjadi 100 liter per detik yang hanya mampu melayani 6.000 pelanggan. Kondisi tersebut dikarenakan cuaca yang mengganggu pasokan air baku.
"Kami terus mengatasi kekurangan pasokan air dengan melakukan pengaturan pengaliran dan segera mulai menambah kapasitas. Untuk mengatasi kekurangan inilah perlu dibangun WTP dan reservoar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016