Sukabumi (Antara Megapolitan) - Tingkat kesadaran warga Sukabumi Jawa Barat untuk membayar pajak tepat, waktu masih perlu terus ditingkatkan agar pembangunan bisa berlangsung lancar.
"Dengan membayar pajak ini berarti turut mempercepat pembangunan dan peningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sukabumi, Siswana Sudjana kepada Antara di Sukabumi, Selasa.
Pihaknya juga mengimbau kepada wajib warga agar sadar untuk membayar pajak, karena dengan pajak tersebut turut membantu daerah lain dalam mempercepat pembangunan di daerahnya.
Namun demikian, penerimaan pajak di Sukabumi merupakan tiga terbaik di Jabar, jika warganya sudah sadar membayar pajak penerimaannya bisa melebihi dari target yang sudah ditentukan.
Menurutnya, pada 2015 penerimaan pajak dari berbagai sektor mencapai Rp980 miliar dari target Rp1,1 triliun. Untuk penerimaan pajak dari Kota Sukabumi sekitar Rp289 miliar dan Kabupaten Sukabumi sekitar Rp691 miliar.
Bahkan pada 2014 lalu, penerimaan pajak di Sukabumi lebih dari Rp1 triliun sehingga menjadi yang terbaik di Jabar.
Lebih lanjut, penerimaan pajak tersebut langsung distorkan ke pusat yang kemudian akan satukan dengan daerah lain untuk pembangunan di berbagai daerah dan mensubsidi daerah-daerah yang tidak mempunyai dan minim pendapatan asli daerah (PAD).
Sehingga, dengan membayar pajak ini turut membantu segala peningkatkan kesejahteraan tidak hanya di daerah sendiri, tetapi daerah lain.
"Penerimaan pajak ini juga untuk membantu mengurangi beban pemerintah daerah seperti di Kota Sukabumi yang PAD nya hanya Rp300 miliar," katanya.
Tetapi APBD Rp1,4 triliun dan Kabupaten Sukabumi PAD nya hanya Rp400 miliar tetapi APBD nya Rp2,2 triliun sehingga kekurangannya bisa dibantu dari hasil penerimaan pajak ini, walaupun walaupun hanya untuk beberapa sektor saja.
Siswana mengatakan untuk meningkatkan kesadaran warga membayar pajak, pihaknya kerap melakukan sosialisasi kepada pelajar dan mahasiswa, karena sosialisasi kepada warga usia dini tersebut diharapkan bisa mengubah sudut pandang masyarakat terkait dunia perpajakan.
Karena harus diakui akibat adanya kasus korupsi yang dilakukan oleh Gayus Tambunan masyarakat menjadi kurang percaya.
"Diharapkan melalui berbagai sosialisasi ini masyarakat akan lebih peduli dan sadar untuk membayar kewajibannya itu, " katanya.
Ia mengatakan jika ada warga yang sudah tidak mempunyai penghasilan seperti pensiunan bisa melaporkan kepada kami bahwa pendapatannya kosong sehingga tidak diwajibkan membayar pajak.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Dengan membayar pajak ini berarti turut mempercepat pembangunan dan peningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sukabumi, Siswana Sudjana kepada Antara di Sukabumi, Selasa.
Pihaknya juga mengimbau kepada wajib warga agar sadar untuk membayar pajak, karena dengan pajak tersebut turut membantu daerah lain dalam mempercepat pembangunan di daerahnya.
Namun demikian, penerimaan pajak di Sukabumi merupakan tiga terbaik di Jabar, jika warganya sudah sadar membayar pajak penerimaannya bisa melebihi dari target yang sudah ditentukan.
Menurutnya, pada 2015 penerimaan pajak dari berbagai sektor mencapai Rp980 miliar dari target Rp1,1 triliun. Untuk penerimaan pajak dari Kota Sukabumi sekitar Rp289 miliar dan Kabupaten Sukabumi sekitar Rp691 miliar.
Bahkan pada 2014 lalu, penerimaan pajak di Sukabumi lebih dari Rp1 triliun sehingga menjadi yang terbaik di Jabar.
Lebih lanjut, penerimaan pajak tersebut langsung distorkan ke pusat yang kemudian akan satukan dengan daerah lain untuk pembangunan di berbagai daerah dan mensubsidi daerah-daerah yang tidak mempunyai dan minim pendapatan asli daerah (PAD).
Sehingga, dengan membayar pajak ini turut membantu segala peningkatkan kesejahteraan tidak hanya di daerah sendiri, tetapi daerah lain.
"Penerimaan pajak ini juga untuk membantu mengurangi beban pemerintah daerah seperti di Kota Sukabumi yang PAD nya hanya Rp300 miliar," katanya.
Tetapi APBD Rp1,4 triliun dan Kabupaten Sukabumi PAD nya hanya Rp400 miliar tetapi APBD nya Rp2,2 triliun sehingga kekurangannya bisa dibantu dari hasil penerimaan pajak ini, walaupun walaupun hanya untuk beberapa sektor saja.
Siswana mengatakan untuk meningkatkan kesadaran warga membayar pajak, pihaknya kerap melakukan sosialisasi kepada pelajar dan mahasiswa, karena sosialisasi kepada warga usia dini tersebut diharapkan bisa mengubah sudut pandang masyarakat terkait dunia perpajakan.
Karena harus diakui akibat adanya kasus korupsi yang dilakukan oleh Gayus Tambunan masyarakat menjadi kurang percaya.
"Diharapkan melalui berbagai sosialisasi ini masyarakat akan lebih peduli dan sadar untuk membayar kewajibannya itu, " katanya.
Ia mengatakan jika ada warga yang sudah tidak mempunyai penghasilan seperti pensiunan bisa melaporkan kepada kami bahwa pendapatannya kosong sehingga tidak diwajibkan membayar pajak.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016