Sukabumi (Antara Megapolitan) - Kasus penyakit flu burung yang menyerang unggas di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tidak mempengaruhi permintaan daging ayam potong di pasar tradisional.
"Hingga saat ini penjualan ayam potong tetap stabil, walaupun ada informasi merebaknya flu burung di empat kecamatan," kata penjual ayam potong di Pasar Semimodern Cisaat, Nurpalah di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, biasanya penurunan permintaan dari konsumen jika harga daging ayam naik, namun dengan adanya isu flu burung ini tidak mempengaruhi sama sekali terhadap permintaan.
Namun, dia mengakui saat ini permintaan daging ayam menurun karena harganya kembali naik yakni dari Rp30 ribu menjadi Rp32 ribu setiap kilogramnya.
Lebih lanjut, warga juga saat ini sudah pintar dalam berbelanja daging ayam sehingga tidak ada pembeli yang meragukan kualitas daging ayam potong yang dijual di pasar tradisional.
Tetapi, memang ada satu dua orang pembeli yang menanyakan kualitas daging ayam yang dijajakannya apakah layak atau tidak layak dikonsumsi.
"Naik turunnya permintaan, lebih dikarenakan faktor harga untuk kasus flu burung yang terjadi di Kabupaten Sukabumi tidak mempengaruhi terhadap penjualan kami," tambah Nurpalah.
Sementara, salah seorang distributor ayam potong di Kabupaten Sukabumi, Daman mengatakan untuk saat ini pasokan ayam potong ke pasar tradisional masih lancar.
Adapun harga daging ayam naik karena harganya naik dari tingkat peternak.
Ia mengatakan kasus flu burung belum mempengaruhi pasokan daging ayam, sebab unggas yang mati tersebut bukan ditemukan di lokasi-lokasi peternakan besar atau berbasis perusahaan.
"Harga untuk tingkat distributor Rp28 ribu/kg dan dengan adanya kasus flu burung tersebut belum mempengaruhi terhadap persediaan dan pasokan daging ayam potong," katanya.
Dihubungi secara terpisah, Penyidik PNS (PPNS) Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Diskoperindagsar) Kabupaten Sukabumi, R Iwan Wirawan mengatakan dalam waktu dekat ini pihaknya akan turun ke pasar untuk memeriksa kualitas barang kebutuhan pokok masyarakat khususnya ayam potong.
Terkait merebaknya flu burung di Kabupaten Sukabumi, pihaknya juga melakukan antisipasi untuk mencegah adanya pengusaha atau peternak ayam potong yang nakal yang sengaja menjual unggasnya yang mati mendadak akibat terserang penyakit.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Hingga saat ini penjualan ayam potong tetap stabil, walaupun ada informasi merebaknya flu burung di empat kecamatan," kata penjual ayam potong di Pasar Semimodern Cisaat, Nurpalah di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, biasanya penurunan permintaan dari konsumen jika harga daging ayam naik, namun dengan adanya isu flu burung ini tidak mempengaruhi sama sekali terhadap permintaan.
Namun, dia mengakui saat ini permintaan daging ayam menurun karena harganya kembali naik yakni dari Rp30 ribu menjadi Rp32 ribu setiap kilogramnya.
Lebih lanjut, warga juga saat ini sudah pintar dalam berbelanja daging ayam sehingga tidak ada pembeli yang meragukan kualitas daging ayam potong yang dijual di pasar tradisional.
Tetapi, memang ada satu dua orang pembeli yang menanyakan kualitas daging ayam yang dijajakannya apakah layak atau tidak layak dikonsumsi.
"Naik turunnya permintaan, lebih dikarenakan faktor harga untuk kasus flu burung yang terjadi di Kabupaten Sukabumi tidak mempengaruhi terhadap penjualan kami," tambah Nurpalah.
Sementara, salah seorang distributor ayam potong di Kabupaten Sukabumi, Daman mengatakan untuk saat ini pasokan ayam potong ke pasar tradisional masih lancar.
Adapun harga daging ayam naik karena harganya naik dari tingkat peternak.
Ia mengatakan kasus flu burung belum mempengaruhi pasokan daging ayam, sebab unggas yang mati tersebut bukan ditemukan di lokasi-lokasi peternakan besar atau berbasis perusahaan.
"Harga untuk tingkat distributor Rp28 ribu/kg dan dengan adanya kasus flu burung tersebut belum mempengaruhi terhadap persediaan dan pasokan daging ayam potong," katanya.
Dihubungi secara terpisah, Penyidik PNS (PPNS) Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Diskoperindagsar) Kabupaten Sukabumi, R Iwan Wirawan mengatakan dalam waktu dekat ini pihaknya akan turun ke pasar untuk memeriksa kualitas barang kebutuhan pokok masyarakat khususnya ayam potong.
Terkait merebaknya flu burung di Kabupaten Sukabumi, pihaknya juga melakukan antisipasi untuk mencegah adanya pengusaha atau peternak ayam potong yang nakal yang sengaja menjual unggasnya yang mati mendadak akibat terserang penyakit.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016