Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara modern. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbanyakan tanaman dengan menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril.

Sebagai salah satu inovasi, bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, seperti memiliki  sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat,  kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional.

Adanya anggapan bahwa kultur jaringan yang membutuhkan investasi sangat mahal untuk membangun laboratorium serta membeli peralatan dan bahan yang diperlukan, menyebabkan perkembangan kultur jaringan lamban di Indonesia.

Baca juga: Era petani milenial, eranya smart farming

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan  sektor pertanian akan semakin kuat jika didukung oleh riset dan   inovasi yang berkelanjutan.

"Pesan Bapak Presiden jelas, pembangunan pertanian ke depan harus berbasis riset dan teknologi. Dan hari ini saya apresiasi kinerja para peneliti kita yang sudah menemukan, mencipta varietas-varietas unggul," katanya.

Dalam upaya meningkatkan kompetensi dan keterampilan calon penerima manfaat program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services Program (YESS) melakukan kegiatan  pemagangan yang diselenggarakan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) di Balai Penelitian Tanaman Hias mulai 3 Juli hingga 27 Juli 2022.

Baca juga: One Step Closer! akui profesi mahasiswa Polbangtan, Kementan gelar sosialisasi sertifikasi

Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP yang mengatakan bahwa Kementan terus meningkatkan kompetensi dan kemampuan SDM pertanian agar berkualitas dan ini termasuk prioritas Kementan," ungkapnya.

Dedi menambahkan "Implementasi smart farming dan digitalisasi pertanian menggunakan Internet of Things [IoT] harus segera dilaksanakan guna meningkatkan agenda intelektual, khususnya penyuluh dan petani," paparnya.

Project Manager Program YESS, Inneke Kusumawati menjelaskan kegiatan yang diselenggarakan hampir satu bulan ini bertujuan menghasilkan generasi muda pertanian/ petani milenial khususnya bagi para pemuda dengan rentang usia 17-39 tahun di wilayah perdesaan kultur jaringan dan aklimatisasi komoditas Anggrek.

“Kegiatan yang diikuti oleh sembilan peserta ini terdiri dari praktik perbenihan anggrek melalui teknik kultur jaringan hingga proses aklimatisasi agar benih anggrek siap dibudidayakan.  

Baca juga: Polbangtan Kementan lakukan assesment sebagai syarat masuk mahasiswa Program RPL tahun 2022

Sebelum mengakhiri kegiatan pemagangan, peserta mengikuti uji kompetensi yang terdiri dari tes tertulis dan praktik oleh tim assesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi Pertanian Nasional. Tujuannya agar kita dapat memastikan seluruh peserta menguasai materi yang diberikan selama mengikuti pemagangan kultur jaringan dan aklimatisasi anggrek di Balithi”, papar Inneke.

Seperti diketahui bersama, sertifikasi kompetensi kerja merupakan bentuk pengakuan secara formal terhadap kompetensi kerja yang dikuasai oleh lulusan pelatihan kerja atau tenaga kerja yang berpengalaman.

Pewarta: Nurlaely/NPMU Yess Programme/Polbangtan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022