Sukabumi (Antara Megapolitan) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menyebutkan dalam kurun waktu dua bulan terakhir sejak Januari hingga Februari 2016, mengalami bencana alam sebanyak 137 kali.

"Dari data tersebut mayoritas bencana yang terjadi adalah longsor, puting beliung dan banjir," kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Yana Suryana di Sukabumi, Selasa.

Menurutnya, berdasarkan data daalam bencana tersebut ada 80 rumah rusak berat, 16 sedang dan 17 ringan serta 132 rumah terancam. Selain rumah ada dua sekolah yang rusak berat dan enam rusak sedang, dua tempat ibadah rusak, serta enam jembatan dan 11 saluran irigasi rusak.

Selain itu, akibat bencana tersebut ada 40 titik jalan rusak. Bencana tersebut terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Sukabumi, namun yang paling sering diguncang bencana dalam dua bulan terakhir ini yakni Kecamatan Cisaat, Cibadak dan Cisolok.

Tingginya intensitas bencana tersebut karena curah hujan yang tinggi sejak Januari.

"Hingga saat ini, bencana masih terus terjadi di beberapa titik walaupun kejadiannya tidak besar, tetapi penanggulangan bencana terus dilakukan dengan tujuan untuk meminimalisasikan kerugian baik jiwa maupun materil," tambahnya.

Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo mengatakan hingga sekarang (Maret) bencana masih terjadi, bahkan intensitasnya lebih besar.

Laporan bencana yang terakhir yakni pergerakan tanah di Kampung Cibuhun, Desa Mangunjaya, Kecamatan Bantargadung.

Akibat bencana tersebut, ada tiga rumah yang rusak berat, empat rumah rusak sedang, tiga rusak ringan dan 11 rumah terancam, namun tidak ada korban jiwa dan kerugiannya ditaksir mencapai Rp1,2 miliar.

"Setiap kejadian bencana di satu kecamatan, kerugiannya cukup besar, bahkan hingga saat ini ada 12 kecamatan yang diguncang bencana.

"Kami masih merekrap jumlah kasus bencana dan kerugian pada Maret ini dan tidak menutup kemungkinan ada bencana susulan yang terjadi kapan saja karena intensitas hujan cukup tinggi," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016